Minggu, 12 Januari 2014

Sibening Pengubah Kekelaman



Berawal dari perjalanan penulis  melintasi sisi kecamatan seruway bagian timur dari ibukota kecamatan  penulis melihat satu sisi kehidupan dari penduduk yang tidak pantas untuk desa yang berada disisi sungai besar yang membelah Kabupaten Tamiang. Desa yang dari awalnya bernama Gelung yang mayoritas penduduknya ber-etnis melayu yang lebih sering disebut dengan nama  “urang kampoeng” yang menurut sejarah berasal dari pecahan kesultanan siak. Serta dengan penduduk yang mayoritas bermata pencaharian sebagai pelaut membuat  penduduk desa khususnya kaum laki-laki  kurang memiliki waktu untuk
pengelolaan desa tersebut. Apa yang dilihat oleh penulis sangatlah miris betapa menyedihkan pada tahun 2012 penulis melihat satu sisi kelam penduduk desa. Masyarakat didaerah tersebut masih mempergunakan air kotor untuk yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Penulis melihat bagaimana anak–anak berlarian untuk mandi di air yang layaknya comberan dari bahasa orang awam.
Penulis berfikir manusiawikah kita yang selalu mengatakan diri sebagai manusia tapi mampu melihat orang – orang yang hidup tidak layak sebagai manusia.begitu menyedihkan masyarakat mandi, minum, dan aktifitas lainnya. Timbul keinginan masyarakat untuk mendapatkan sarana air bersih namun harapan dan keinginan mereka sepertinya tidak mendapatkan jawaban pasti. Dari pemda tidak ada realisasi dari PNPM sudah 7 Tahun  dari mulai jamannya masih bernama PPK sampai akhirnya berubah nama menjadi PNPM-MPd. Dan setiap Usulan air bersih yang diusulkan selalu gagal dalam proses verifikasi dikarenakan dana yang tidak mencukupi untuk bisa mendistribusikan air bersih kerumah-rumah. Usaha telah banyak dilakukan pengeboran dilakukan namun yang didapat air setelah dibor sedalam 75M air yang dapat hanyalah air yang payau yang secara teknis untuk kesehatan tidak layak untuk dikonsumsi. Akhirnya Pada Tahun 2013 melalui musrenbang kecamatan Desa Gelung mendapat rangking 2  dan air bersih menjadi pilihan mutlak untuk dilanjutkan.
Akhirnya berdasarkan perencanaan yang telah matang perencanaan air bersih didesa gelung memanfaatkan air sungai tamiang dan mengandalkan proses destilasi secara alami. Kemudian hasil destilasi alami dialirkan melalui sebuah alat yang sering dinamakan dengan nama Back Wash “ Wave Cyber “, Yang isi didalamnya hasil campuran Karbon dan Silika. Dan hasil dari saringan back Wash dialirkan ke tower dan disambungkan pemipaan ke rumah-rumah dan setiap rumah disiapkan meteran air. Akhirnya sampai saat ini realisasi dilapangan sudah mencapai 98% dan akhir bulan desember 2013 akan diadakan mdst kepada masyarakat. MDST belum dilaksanakan namun masyarakat sudah begitu mengharapkan cepat diserah terimakan.
Mereka begitu berharap “Sibening hadir untuk memecah kekelaman desa gelung”, dan hasil realisasi dari anggaran total pendanaan Rp. 295.000.000,- telah dikerjakan pemipaan sepanjang 6300 Meter  yang dilengkapi dengan 4 (empat) buah tower air serta jumlah meteran air 270 buah untuk 270 kk. Hasil dari pekerjaan memang belum bisa dinikmati langsung karena belum diserah terimakan namun Air Bersih sudah dilakukan ujicoba dan telah sampai ketitik-titik rumah masyarakat dan anak- anak sudah  berlarian menikmati SIBENING yang diidam-idamkan. Akhirnya sebuah kata yang terlontar dari masyarakat terima kasih PNPM dan penulis langsung melihat ucapan dan kata-kata tersebut  keluar dari mulut ibu-ibu dan anak-anak. Mudah-mudahan  PNPM masih akan terus ada dikecamatan seruway  terima kasih terima kasih.

Oleh:
M. Arif, A.Md
Fasilitator Teknik Kecamatan Seruway

Tidak ada komentar:

Posting Komentar