Jumat, 10 Januari 2014

Si Reot Tinggal Kenangan



Berjalan melintasi indahnya panorama aceh tamiang sampai ke perbatasan langkat tamiang seakan-akan kita tidak pernah menyadari dibalik hiruk pikuk dan dan hilir mudiknya sebuah kabupaten yang tampak tak pernah mati, tanpa kita sadari ada sebuah desa yang berada di bawah pemerintahan kecamatan kejuruan muda yang nota bene adalah kecamatan yang bisa dikatakan tua karena dari kecamatan inilah telah terjadi pemekaran kecamatan-kecamatan yang ada di dalam pemerintahan kabupaten aceh tamiang. Dari sebuah kecamatan yang berbatasan lansung dengan propinsi tetangga yaitu Sumatra utara membuat kecamatan ini dihuni beragam etnis yang multi kompleks sehingga dapat dikatakan tidak ada etnis yang merasa menjadi penduduk asli dikecam
atan ini. Sepintas apabila kita termenung berfikir dan melihat alangkah tertata rapi perencanaan dari pemerintah daerah kabupaten aceh tamiang ini namun itu semua bila kita belum melihat lebih kedalam dari kecamatan kejuruan muda secara detil. Terdiri dari beberapa desa yang yaitu 15 desa membuat ada beberapa desa yang dapat dikatakan terbelakang akibat kurang tersentuh dari tangan pemerintah daerah kabupaten aceh tamiang. Dari total 15 desa yang berada dibawah garis perintah kecamatan kejuruan muda  terselip nama sebuah desa yang dikenal dengan nama desa ALUR SELEBU. Desa yang berjumlah 1024 KK dapat dikatakan relative luas dan berpenghuni yang relative banyak jauh kedalam dari desa alur selebu saat kita berjalan dari kejauhan sayup-sayup tampak jembatan reot yang dapat dikatakan hidup segan mati tak mau. Kalau kita merlihat sepertinya tidak ada lebihnya jembatan yang hanya mempunyai panjang kurang lebih 13 M, namun apabila kita mau melihat lebih jauh siapa yang memanfaatkan jembatan dan berapa banyak yang melalui jembatan sampai apa yang pernah terjadi pada jembatan reot ini, maka secara hati sebagai manusia dimana pemimpin kita yang telah mendengar telah terjadi 3 korban jiwa akibat mereka belum menyentuh langsung ke masyarakat khususnya jembatan REOT ini.

Dan yang lebih mengharukan lagi jembatan REOT ini menghubungkan dua buah kecamatan anatara kecamatan kejuruan muda dan kecamatan tamiang hulu yang digunakan kontinu  dalam kehidupan sehari-harinya. Usaha telah dilakukan oleh penduduk desa alur selebu khususnya dusun bangun sari dari bergotong royong sampai melakukan pendekatan guna pembangunan jembatan kepada fihak instansi terkait dan juga kepada PEMDA atau SKPD namun yang didapati hanya pepesan kosong belaka, bak kata pepatah “anjing menggongong klafilah berlalu”. Itulah potret Negara kita saat ini alhasil melalui musyawarah desa informasi  tahun 2012 masyarakat desa alur selebu mengajukan usulan pembangunan jembatan kedalam program PNPM – MPd untuk kegiatan 2013. Masih jelas terngiang dibenak mereka apakah ini juga akan menjadi permainan orang-orang yang berkompeten nantinya. Dari hasil verifikasi usulan usulan jembatan jembatan ini dianggap layak dan dibawa kedalam musrenbang kecamatan guna mendapatkan hasil akhir nantinya. Dari hasil perangkingan usulan jembatan ini mendapatkan rangking 4 yang secara otomatis usulan ini terdanai ditahun 2013. Dan dari hasil perencanaan jembatan secara teknis dibuatlah jembatan ini dengan gelagar besi dan lantai baja yang secara perencanaan menghabiskan dana sebesar 224.000.000  ( Dua ratus dua puluh empat juta rupiah).
Harapan untuk si REOT bukan lagi impian tapi akan menjadi kenyataan. Pada Tahun 2013 pekerjaan ini dilaksanakan dan memakan waktu 1 Bulan jembatan yang diidam-idamkan selesai juga masyarakat yang sebelumnya harus menempuh waktu 1.5 jam untuk  bisa sampai dikecamatan tamiang hulu kini hanya dengan waktu 1.5 menit bisa sampai ke kecamatan yang berbeda. “ SIREOT KINI TINGGAL KENANGAN “ itualah kata- kata yang keluar dari masyarakat alur selebu dan beribu ucapan syukur yang keluar dari mulut mereka. Kata-kata yang paling sering diucapkan adalah terima kasih PNPM-MPd  harapan kami telah menjadi kenyataan. Demikianlah sekumpulan kata yang diutarakan oleh penulis tanpa mengurangi rasa hormat saya selaku penulis apabila ada kesalahan dari kata-kata saya dalam tulisan ini karena ini merupakan bahagian dari tugas saya.
Oleh :
Erdawati, A.Md FT Kec. Kejuruan Muda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar