Legenda
sejarah pembangunan Kampung Sunting oleh
keinginan sekelompok orang untuk membangun sebuah pemukiman ratusan tahun yang lalu,
Kampung Sunting merupakan salah satu kampung yang terletak di kemukiman
dipesisir sungai tamiang kecamatan Bandar Pusaka kabupaten aceh Tamiang yang
berjarak 8 km dari pusat kecamatan. Luas wilayah kampung Sunting adalah ± 1500
Ha, yang terbagi kedalam tiga dusun yaitu Dusun Melati , dusun Anggrek,
dan Dusun Tanjung dengan jumlah penduduk 713 jiwa yang
mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kebun, yang lainnya berdagang dan sebagai pegawai di
kantor pemerintahan.
No
|
Jurong/Dusun
|
Jumlah KK
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah (jiwa)
|
|
Lk
|
Pr
|
||||
1.
|
Melati
|
32
|
83
|
62
|
145
|
2
|
Anggrek
|
79
|
134
|
185
|
319
|
3
|
Tanjung
|
66
|
106
|
143
|
249
|
TOTAL
|
177
|
323
|
390
|
719
|
Kondisi jalan normal tapi
dipenuhi dengan lobang dan berlumpur membuat lintasan sangat memperihatinkan,
dimana warga harus melintasi langsung dengan berjalan kaki tanpa ada jalan
maupun sarana pendukung lainnya. Hal seperti ini betul-betul sangat berbahaya
khususnya bagi anak-anak dan warga yang melintasinya dengan kereta. sehingga
melalui PNPM Mandiri Perdesaan & BKPG, mereka berinisiatif untuk membangun
jalan yang lebih sempurna agar memudahkan masyarakat dalam beraktivitas.
Menurut Datok Penghulu
(Keuchik/Kades) A s n a n Kampung Sunting sebenarnya masyarakat sudah lama
memimpikan jalan, tetapi warga belum tahu bagaimana mendapatkan dana untuk
pembangunan sarana teransportasi jalan apalagi jarak tempuh yang dilalui
sepanjang 2500 M dengan lebar ± 5 M, yang tentunya membutuhkan biaya besar.
“Syukur Alhamdulillah ada PNPM Mandiri Perdesaan & BKPG mampu menggerakkan
kami semua, memberikan semangat untuk berupaya merealisasikan “ Dulu Menanti
Sekarang Menikmati ” ……. ??? (Jalan Tasirtu),” ujar Datok Penghulu.
Keputusan musyawarah
masyarakat di tingkat desa akhirnya memprioritaskan pembangunan jalan itu di
antara sekian usulan lainnya. Pasca diputuskan, terbesit kekhawatiran bahwa
dana yang dialokasikan tidak cukup. Jalan dipastikan tidak akan terealisasi
kalau hanya mengandalkan dana BLM, sebab harus ada kegiatan-kegiatan prioritas
yang lain berbentuk swadaya.
Setelah dikalkulasikan,
total kebutuhan dana untuk melaksanakan pembangunan jalan dengan panjang 2500
meter dan lebar 5 meter ini adalah sebesar Rp. 297.580.000,- ( Dua Ratus
Sembilan Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah )
Dengan dikoordinir oleh A s
n a n ( Datok Penghulu ) ,MDSK (LKMD) dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK)
mengupayakan bagaimana agar kegiatan bisa terlaksana. Mereka mengajak
warga untuk membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan.
Awalnya banyak warga yang
sulit diajak berpartisipasi. Namun, dengan kegigihan dan kesabaran Perangkat
kampung dan Ketua TPK yang terus mengajak tanpa kenal lelah, akhirnya
terciptalah semangat masyarakat. Dibuktikan dengan terkumpulnya swadaya
berupa konsumsi dan tenaga warga dalam mengangkat material galian C yang berada
dilokasi kegiatan tersebut sehingga secara langsung telah menghemat
pembelanjaan bahan material. Yang menggembirakan, setelah tahu direspon serius,
gotong-royong warga untuk terlibat dan membantu, makin tinggi. Mereka
bergiliran mengerjakan pembangunan jalan ini, dikoordinir oleh TPK. Sedangkan
untuk keperluan alat berat, warga mendatangkannya dari luar, karena tidak
memiliki alat berat untuk pembangunan jalan.
Berkat partisipasi warga
dan dukungan dari dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan & BKPG Tahun Anggaran
2013 akhirnya jalan terbangun maksimal dan berkualitas. Kini masyarakat sangat
senang, karena impian menjadi nyata. Warga tidak merasa was-was lagi ketika
melewati jalan yang dulunya harus berpikir matang-matang ketika akan
beraktifitas disiang hari. Apalagi sekarang sudah ada jalan, aktifitas
transfortasi warga bisa dilakukan pada malam hari.
( By :
ZAMZAMI, ST )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar