Selasa, 07 Januari 2014

Dulu Menanti Sekarang Menikmati



Legenda sejarah pembangunan Kampung  Sunting oleh keinginan sekelompok orang untuk membangun sebuah pemukiman ratusan tahun yang lalu, Kampung Sunting merupakan salah satu kampung yang terletak di kemukiman dipesisir sungai tamiang kecamatan Bandar Pusaka kabupaten aceh Tamiang yang berjarak 8 km dari pusat kecamatan. Luas wilayah kampung Sunting adalah ± 1500 Ha, yang terbagi kedalam tiga dusun yaitu Dusun Melati , dusun Anggrek, dan  Dusun Tanjung  dengan jumlah penduduk 713 jiwa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kebun,  yang lainnya berdagang dan sebagai pegawai di kantor pemerintahan.

No
Jurong/Dusun
Jumlah KK
Jenis Kelamin
Jumlah (jiwa)
Lk
Pr
1.
Melati
32
83
62
145
2
Anggrek
79
134
185
319
3
Tanjung
66
106
143
249
TOTAL
177
323
390
719


Kondisi jalan normal tapi dipenuhi dengan lobang dan berlumpur membuat lintasan sangat memperihatinkan, dimana warga harus melintasi langsung dengan berjalan kaki tanpa ada jalan maupun sarana pendukung lainnya. Hal seperti ini betul-betul sangat berbahaya khususnya bagi anak-anak dan warga yang melintasinya dengan kereta. sehingga melalui PNPM Mandiri Perdesaan & BKPG, mereka berinisiatif untuk membangun jalan yang lebih sempurna agar memudahkan masyarakat dalam beraktivitas.
Menurut Datok Penghulu (Keuchik/Kades) A s n a n Kampung Sunting sebenarnya masyarakat sudah lama memimpikan jalan, tetapi warga belum tahu bagaimana mendapatkan dana untuk pembangunan sarana teransportasi jalan apalagi jarak tempuh yang dilalui sepanjang 2500 M dengan lebar ± 5 M, yang tentunya membutuhkan biaya besar. “Syukur Alhamdulillah ada PNPM Mandiri Perdesaan & BKPG mampu menggerakkan kami semua, memberikan semangat untuk berupaya merealisasikan “ Dulu Menanti Sekarang Menikmati ” ……. ??? (Jalan Tasirtu),” ujar Datok Penghulu.
Keputusan musyawarah masyarakat di tingkat desa akhirnya memprioritaskan pembangunan jalan itu di antara sekian usulan lainnya. Pasca diputuskan, terbesit kekhawatiran bahwa dana yang dialokasikan tidak cukup. Jalan dipastikan tidak akan terealisasi kalau hanya mengandalkan dana BLM, sebab harus ada kegiatan-kegiatan prioritas yang lain berbentuk swadaya.
Setelah dikalkulasikan, total kebutuhan dana untuk melaksanakan pembangunan jalan dengan panjang 2500 meter dan lebar 5 meter ini adalah sebesar Rp. 297.580.000,- ( Dua Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah )

Dengan dikoordinir oleh A s n a n ( Datok Penghulu ) ,MDSK (LKMD) dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) mengupayakan bagaimana agar kegiatan bisa terlaksana. Mereka  mengajak warga untuk membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan.
Awalnya banyak warga yang sulit diajak berpartisipasi. Namun, dengan kegigihan dan kesabaran Perangkat kampung dan Ketua TPK yang terus mengajak tanpa kenal lelah, akhirnya  terciptalah semangat masyarakat. Dibuktikan dengan terkumpulnya swadaya berupa konsumsi dan tenaga warga dalam mengangkat material galian C yang berada dilokasi kegiatan tersebut sehingga secara langsung telah menghemat pembelanjaan bahan material. Yang menggembirakan, setelah tahu direspon serius, gotong-royong warga untuk terlibat dan membantu, makin tinggi. Mereka bergiliran mengerjakan pembangunan jalan ini, dikoordinir oleh TPK. Sedangkan untuk keperluan alat berat, warga mendatangkannya dari luar, karena tidak memiliki alat berat untuk pembangunan jalan.

Berkat partisipasi warga dan dukungan dari dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan & BKPG Tahun Anggaran 2013 akhirnya jalan terbangun maksimal dan berkualitas. Kini masyarakat sangat senang, karena impian menjadi nyata. Warga tidak merasa was-was lagi ketika melewati jalan yang dulunya harus berpikir matang-matang ketika akan beraktifitas disiang hari. Apalagi sekarang sudah ada jalan, aktifitas transfortasi warga bisa dilakukan pada malam hari.

 ( By : ZAMZAMI, ST )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar