Jumat, 10 Januari 2014

Langgar Tua Berubah Menjadi Gedung TPA



Desa Meunasah Paya terletak di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Jarak dari ibu kota kecamatan kurang lebih sekitar 8 km. Desa ini merupakan salah satu desa tertinggal dari pembangunan terutama bidang pendidikan. Untuk tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah masih harus ke desa tetangga yaitu Kampung Mesjid.

Pendidikan merupakan salah satu faktor menunjang taraf ekonomi masyarakat. Bukan hanya pendidikan umum yang harus ditingkatkan tetapi perilaku dan ahklak mulia juga harus lebih di tingkatkan lagi. Pendidikan hendaknya dilakukan sejak usia dini. Selain sekolah umum lainnya masih ada pendidikan-pendidikan dibidang agama yang sudah mulai diakui keberadaanya. Bahkan dari zaman penjajahan pendidikan di Indonesia lebih mengarah kepada pendidikan agama terutama pendidikan agama Islam. Sayangnya pendidikan agama di Indonesia masih kurang mendapat perhatian lebih dari pemerintah, sehingga mutu dan kualitas pendidikannya masih bersifat tradisional dan kurang di akui di masyarakat. Hal ini jelas terlihat dari fasilitas pendukung pendidikan tersebut.

Lain halnya dengan anak-anak di desa Meunasah Paya walaupun hanya sebuah Langgar Tua berukuran 4 x 5 m tempat mereka belajar mengaji dan menimba ilmu agama Islam, semangatnya tidak pernah luntur. Jika kita hiperbolakan seperti semangat pejuang kemerdekan yang pantang mundur. Walau harus duduk berhimpit-himpitan dan hanya beralaskan tikar seadanya, proses pendidikan tetap berlangsung dengan hikmat.
Berdasarkan kondisi tersebut diatas, pada tahun 2012 melalui program PNPM-MPd di usulkan Pembangunan gedung TPA. Alhamdulillah,  impian masyarakat terwujud di tahun yang sama dimulai proses pembangunan gedung TPA dengan menghabiskan dana secara keseluruhan sebesar Rp. 217.500.000,-. Bukan hanya berupa gedung fisiknya saja tetapi di lengkapi juga dengan mobilier berupa meja dan kursi serta lemari tempat penyimpan buku dan Al-Quran.
Proses pembangunannya dikelola oleh masyarakat mulai dari tim pelaksanaan hingga ke tukang bangunannya melibatkan masyarakat setempat dan di fasilitasi oleh fasilisator kecamatan. Melalui proses yang sedikit menguras tenaga dan pikiran serta sedikit molor dari rencana yang di jadwalkan tetapi pada awal bulan desember 2012 pembangunan dapat diselesaikan 100%.
Dengan selesainya pembangunan gedung TPA di desa Meunasah Paya bukan berarti permasalahan telah teratasi. Di depan masih banyak tugas rumah yang harus dikerjakan. Tempat belajar yang baik bukan juga suatu jaminan kualitas pendidikan yang baik, tetapi merupakan suatu faktor mendukung minat belajar siswa. Pembinaan dan pembimbingan merupakan tugas berikutnya yang tidak kalah penting, baik untuk siswa maupun bagi pengajar.
Yang perlu diingat bukanlah sebuah Langgar Tua menjadi sebuah Gedung Tempat Pengajian Anak, tetapi bagaimana proses perjuangan mendapatkan gedung tersebut dengan cara merawat dan melestarikan bangunannya. Dengan demikian bermula dari suasana belajar mengajar yang sangat tidak nyaman berganti menjadi sebuah senyuman yang indah dari anak-anak desa Meunasah Paya pada saat memasuki ruang belajar mengajinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar