Salah satu komponen PNPM-Mandiri
Perdesaan adalah peningkatan perekonomian
Masyarakat. Infrastruktur yang
berkaitan dengan komponen tersebut adalah pembangunan jalan Pertanian. Dengan
pembangunan jalan Pertanian maka diharapkan pendapatan petani akan meningkat
baik karena harga yang meningkat karena hasil panen yang baik (produksi
meningkat) ataupun karena peningkatan pendapatan karena dapat menekan ongkos
produksi/pemasaran. Salah satu kisah sukses pembangunan PNPM-MANDIRI PERDESAAN
yang dapat memberikan peningkatan pendapatan petani adalah pembangunan jalan Perkerasan
Sirtu sepanjang 1250 m yang
membelah areal persawahan di Desa Lubuk Batil, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh
Tamiang. Jalan Pertanian ini dikerjakan oleh Masyarakat yang dikoordinir
oleh TPK dengan total dana Rp. 126.552.000 dan
dtambah dana swadaya.
Dengan adanya pembangunan jalan tersebut ongkos angkut hasil
pertanian (padi) semakin berkurang. Sebelum adanya jalan tersebut masyarakat
mengangkut hasil panen padi melalui jalan setapak yang hanya dapat dilalui oleh
tenaga manusia. Ongkos angkut sekarung padi bisa mencapai Rp. 5.000, ini pun
hanya sampai ditepi jalan besar sehingga diperlukan ongkos angkut lanjutan yang
menggunakan Sepeda Motor atau Becak sampai kerumah. Namun setelah adanya Jalan
Pertanian ongkos angkut hasil panen bisa ditekan sampai dengan Rp. 4.000.
Artinya ongkos angkut sekarang adalah Rp. 1.000/karung.
Mari kita lakukan kalkulasi
sederhana untuk menghitung seberapa besar manfaat pembangunan jalan tersebut untuk setiap rumah tangga petani?
Dari hitung-hitungan sederhana
tersebut dapat diketahui penghematan biaya ongkos angkut bisa mencapai Rp.
240.000/panen/KK. Jika dalam satu tahun rata-rata dapat ditanami padi 2 kali
maka keuntungan tambahan per KK karena penghematan ongkos padi bisa mencapai Rp
480.000. Dengan kata lain per rumah tangga petani dapat menikmati keuntungan
tambahan sebesar Rp. 480.000/tahun. Lebih jauh lagi jika dikalkulasikan untuk
seluruh pemanfaat jalan tersebut maka dalam satu tahun dapat menambah
pendapatan sebesar Rp. 132.000.000 (Rp. 480.000 x 275 KK), sebuah angka yang
cukup besar bukan?
Selain menekan ongkos angkut, manfaat lain dari pembangunan
jalan tersebut adalah jalan itu juga digunakan untuk jalan pintas kesekolah.
Ada satu dusun diujung jalan tersebut dengan jumlah 67 KK. Tidak kurang dari 30
orang anak setiap pagi dan siang hari anak-anak dari dusun tersebut bersekolah
melewati jalan itu, karena memang jalan itu merupakan jalan pintas kesekolah
mereka.
Jika hari hujan saat jalan tersebut belum
dibangun anak-anak sekolah tidak dapat melewati jalan tersebut karena sepatu
mereka akan kotor dan penuh dengan lumpur, sehingga mereka akan berjalan
memutar sejauh ± 2 km untuk sampai kesekolah. Dengan adanya pembangunan jalan
tersebut setiap hari mereka dapat melewati jalan tersebut bahkan pada saat
hujan sekalipun.
Oleh;
Munzir, A. Md
FT. Kec. Bendahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar