Kamis, 27 November 2014

UPK se-Aceh Buka Kesempatan Kerja

Banda Aceh | Sebanyak 257 Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesaan RMC I Aceh membuka kesempatan kerja bagi perwakilan masyarakat untuk mengelola dana yang selama ini bergulir di masyarakat. Total personil yang akan direkrut mencapai 1.285 orang se-Aceh.
 
Hal tersebut disampaikan Humas PNPM Mandiri Perdesaan RMC I Aceh Jalaluddin Ibrahim kepada wartawan terkait dengan munculnya sejumlah pertanyaan soal adanya kesempatan kerja di PNPM Mandiri Perdesaan.
 
“Untuk dapat mengetahui syarat dan ketentuan dalam penerimaan staf UPK ini masyarakat yang berkompeten dapat menghubungi sekretariat UPK yang terdapat di 257 kecamatan di 18 kabupaten wilayah kerja PNPM MPd,” terang Jalaluddin Ibrahim Kamis (27/11). Kantor UPK dapat ditemukan dengan mudah seperti halnya beberapa di antaranya berada di kompleks kantor camat atau di sekitarnya.
 
Kesempatan kerja ini, lanjut Jalal, dalam bentuk penerimaan staf yang akan membantu kinerja Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di tiap kecamatan. Posisi yang dibuka merupakan staf bidang pengelolaan dana bergulir dan staf pengelolaan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Personil yang akan direkrut per kecamatan berjumlah 5 orang. Sehingga total pekerja yang akan diterima mencapai 1.285 orang se-Aceh.
 
Syarat yang diberlakukan bagi setiap perwakilan masyarakat berupa batas minimal jenjang pendidikan, usia, pengalaman kerja, dan lainnya. Sedangkan untuk teknis perekrutan akan dilakukan beberapa tahap, dimulai dari tes administratif, kemampuan, hingga nantinya akan ditetapkan dalam forum Musyawarah Antar Desa (MAD) Khusus yang akan dilakukan oleh perwakilan masyarakat yang hadir.
 
“Sebelum akhirnya ditentukan oleh masyarakat, para calon staf UPK mesti melalui tahapan seleksi seperti perekrutan pelamar kerja,” tambah Jalaluddin Ibrahim lagi.
 
Financial Management Specialist (FMS) RMC I Aceh, Heppy Hasyim menyebutkan seleksi penerimaan staf UPK ini dilakukan sebagai tindak lanjut penataan kelembagaan UPK sebagaimana Petunjuk Teknis Operasional (PTO) 2014. Dalam rangka memperkuat dan mengoptimalkan kinerja UPK memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam menerima program bantuan pemerintah di tingkat kecamatan.
 
“Saat ini terdapat total dana bergulir di masyarakat sebesar Rp 612,5 milyar yang dimanfaatkan oleh 18.706 kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan,” jelas Heppy Hasyim tentang total dana bergulir yang dikelola UPK sebagai lembaga keuangan mikro.
 
Dengan komposisi pengurus UPK saat ini 3-5 personil di tiap kecamatan, tingkat pengembalian dana bergulir di masyarakat mencapai 94,1 persen. Dengan tingkat kebocoran anggaran kurang dari satu persen. Sehingga kehadiran staf UPK ini nantinya diharapkan dapat terus meningkatkan pengembalian dana bergulir dan masyarakat tetap dapat terus memperoleh dukungan permodalan usaha dari dana yang juga akan terus bertumbuh.

Selasa, 16 September 2014

Akibat Pemotongan DUB TA 2014

Berdasarkan Surat Dirjen PMD Nomor: 900/5383/PMD perihal pemotongan DUB PNPM Mandiri Perdesaan, menindaklanjuti instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014 tentang langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementrian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2014 maka ada beberapa hal antara lain: Pemotongan DUB sebesar 11.8% bersumber dari APBN, Penghematan dan Pemotongan DUB tersebut tidak merubah komposisi besaran dana DDUB, dan Pemerintah Daerah diharapkan dapat menyediakan tambahan dana DDUB melalui APBD Perubahan sebesar 11.8%.

Dari surat tersebut Tim Faskab Aceh Tamiang membuat pertemuan khusus dengan Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Teknik Kecamatan untuk membahas strategi apa yang kira-kira akan dibuat guna tetap terlaksananya pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2014 dengan tetap menjaga kwalitas pembangunan dan dapat dipertanggungjawabkan dan tentunya hal ini membutuhkan perhatian dari semua pihak. Sebenarnya dari penghematan dan pemotongan anggaran ini merupakan hal yang wajar karena sesungguhnya penerimaan negara tentu terkadang tidak sesuai yang diharapkan berdasarkan anggaran yang telah dibuat di tahun sebelumnya, namun bisa menyingkapi dengan melakukan perubahan anggaran di pusat atau pemerintah daerah menyediakan tambahan anggaran sejumlah pemotongan tersebut.

Bagaiamana pun juga fasilitator kecamatan harus tetap menjaga agar kwalitas prasarana terjaga dan bisa dipertangjawabkan maka sebagaimana surat  Kementerian dalam negeri, Dirjen PMD no: 402/1027/PNPM-MP/II/2014, pada tanggal 22 juli 2014, tentang Pengendalian Pelaksanaan PNPM MPd 2014. pada ayat 1. poin 2. yaitu: a). Merubah SPC dengan mengurangi jumlah kegiatan, b). Mengurangi volume kegiatan dengan merubah RAB dan Desain c). Meningkatkan swadaya masyarakat, d). Mengganti pendanaan untuk kegiatan SPP yang berasal dari BLM dengan dana perguliran, e). Mengalokasikan dana operasional UPK yang berasal alokasi BLM maksimal 2% untuk menutupi kekurangan anggaran.

MAD Khusus merupakan tahapan yang harus ditempuh guna memberikan informasi dan penjelasan kepada pihak-pihak yang terlibat di setiap kecamatan khususnya masyarakat sebagai pemanfaat utama kegiatan tersebut, dan di dalam MAD khusus tersebut tentu harus dibahas mekanisme jalan keluar guna tetap terlaksana kegiatan yang telah dibahas dan ditetapkan di SPC (Surat Penetapan Camat) dan harus dibuat kembali perubahan-perubahan tersebut di dalam SPC Perubahan.

Beberapa suasana MAD Khusus di kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh.

Akibat dari penghematan ini tentu akan hilangnya kegiatan yang telah direncanakan atau berkurangnya volume dari kegiatan tersebut, namun demikian pelaksanaan kegiatan harus tetap terus berjalan agar tujuan utama dari kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Rabu, 02 Juli 2014

Dana Desa Perlu Didampingi Fasilitator

BANK Dunia menyarankan tambahan dana transfer ke desa sebagai amanat UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa perlu didampingi fasilitator agar penggunaannya sesuai dengan tujuan. Desentralisasi fiskal yang dilakukan sebelumnya ternyata tidak berbanding lurus dengan perbaikan pelayanan publik.

Hal itu disampaikan ekonom Bank Dunia Jim Brumby ketika menggelar jumpa pers Kajian Kebijakan Publik 2014 bertajuk Indonesia: Menghindari Jebakan, di Jakarta, kemarin.

''UU Desa menjadi kesempatan pemerintah pusat melakukan desentralisasi hingga ke komunitas dan administrasi di desa. Pertanyaannya bagaimana desain dan akuntabilitas untuk menggunakan uang itu?'' ujar Brumby.

Sabtu, 07 Juni 2014

UPK Suka Makmur Terpilih Raih Sikompak Award 2014


Banda Aceh | Aceh kembali menjadi propinsi penerima penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian Dalam Negeri, Sikompak Award Tahun 2014. Diwakili oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar yang mendapatkan kategori pelayanan terbaik.

Penghargaan Sikompak Award 2014 diserahkan oleh Wakil Presiden Boediono kepada Wakil Gubernur Aceh, Muzaki Manaf sebagai Pembina Terbaik Nasional. Sedangkan Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah bersama Pengurus UPK Suka Makmur menerima langsung penghargaan bagi UPK Suka Makmur dari Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. Di sela Rapat Kerja Nasional PNPM Mandiri Perdesaan di Hotel Sahid Jakarta Kamis (5/6).

Ketua UPK Suka Makmur, Karnaidi mengaku sangat terharu atas terpilihnya kecamatan ini mewakili Aceh pada ajang Sikompak Award 2014. Apalagi dengan hadir langsung pada penyerahan penghargaan tertinggi PNPM MPd yang berbarengan dengan Rakernas tersebut pengurus UPK berkesempatan untuk saling berbagi pengalaman para pelaku PNPM MPd dari seluruh Indonesia.

Jumat, 06 Juni 2014

Kelanjutan PNPM Tergantung Pemerintahan Mendatang




JAKARTA — Wakil Presiden Boediono menyebut kelangsungan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) tergantung pemerintahan mendatang. Setidaknya, program tersebut telah dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara 2015.
"Tergantung pemerintah yang akan datang apakah dilanjutkan, dikurangi, atau ditambah lagi. Tetapi itu (PNMP) sudah masuk usulan kita di RAPBN 2015," ujar Boediono dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional PNPM Mandiri Perdesaan Tahun Anggaran 2014 di Hotel Grand Sahid, Jakarata Pusat, Kamis (5/6/2014).

Sabtu, 15 Maret 2014

Minggu, 19 Januari 2014

Jalan Impian



Alam yamg indah dan tanah yang subur merupakan aset besar bagi desa Tanjung Lipat II, tetapi sayang hal tersebut tidak didukung dengan adanya prasarana jalan yang baik. Masyarakat desa Tanjung Lipat II mayoritas mata pencariannya adalah Petani dan mamasarkan hasil taninya melalui jalan darat, dengan kondisi tidak adanya jalan tembus kedesa tetangga dan harus menempuh jarak yang jauh untuk sampai kejalan Kecamatan dan harus memutar melewati

Sabtu, 18 Januari 2014

Pembangunan Jalan Pertanian membelah Perkebunan dan sawah



Salah satu komponen PNPM-Mandiri Perdesaan adalah peningkatan perekonomian Masyarakat.  Infrastruktur yang berkaitan dengan komponen tersebut adalah pembangunan jalan Pertanian. Dengan pembangunan jalan Pertanian maka diharapkan pendapatan petani akan meningkat baik karena harga yang meningkat karena hasil panen yang baik (produksi meningkat) ataupun karena peningkatan pendapatan karena dapat menekan ongkos produksi/pemasaran. Salah satu kisah sukses pembangunan PNPM-MANDIRI PERDESAAN yang dapat memberikan peningkatan pendapatan petani adalah pembangunan jalan Perkerasan Sirtu sepanjang 1250 m yang membelah areal persawahan di Desa Lubuk Batil, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang. Jalan Pertanian ini dikerjakan oleh Masyarakat yang dikoordinir oleh TPK dengan total dana Rp. 126.552.000 dan dtambah dana swadaya.

Jumat, 17 Januari 2014

Terbelahnya Bukit KU...............!!!!



Pada tahun 1926 ada beberapa kuli kontrak yang bekerja di perkebunan karet simpang kiri, lalu mereka membuka lahan, dengan 25 orang mereka membuat pemukiman di pinggiran kebun simpang kiri, di daerah tersebut terdapat pohon besar yaitu pohon pakel (mancang), lalu pemukiman itu diberi nama kampung pakel dengan jumlah penduduk sekitar 25 KK yang di kepalai seorang kepala desa yang bernama reso pewiro.

Kamis, 16 Januari 2014

Jalan Terbuka Menuju Harapan


Terjadinya pemekaran wilayah di beberapa daerah adalah merupakan  awal dari  sebuah Kecamatan  dari  jumlah  desa atau kampung yang  ingin mencapai kemandirian dalam menata perilaku kehidupan masyarakat khususnya dalam pembangunan. Namun pemekaran tersebut belum berarti apa-apa jika tidak diisi oleh pembangunan fisik dan mental masyarakat itu sendiri secara konprehensif dan merata di segala lini dan aspek dari pembangunan yang adil. PNPM-MPd dan BKPG adalah program yang dibangun ditengah –tengah derap langkah pembangunan. Kedua program tersebut merupakan wadah pembangunan yang berbasis masyarakat. Pembangunan itu tidak begitu saja lahir tanpa adanya proses, Tahapan demi tahapan diikuti dan dilalui seiring dengan waktu yang berjalan. Kedua program tersebut telah menawarkan beberapa alternatif bagi masyarakat terutama yang tinggal diperdesaan dalam pembangunan. Dengan tidak mengurangi jasa dari para pendiri pemekaran  tadi pembangunan mutlak sangat dibutuhkan. Kehadiran Program menjawab kebutuhan yang ada di tengah–tengah masyarakat terutama yang tinggal dan hidupnya di Desa.    Program selalu memberikan dana stimulan atau dana perangsang yang diperuntukkan pada pembangunan-pembangunan yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat. Salah satu desa atau Kampung yang ada di wilayah Kecamatan Karang Baru mendapat bantuan alokasi dana baik PNPM-MPd maupun BKPG di Tahun 2013 ini yaitu Desa / Kampung Bukit Keranji. Masyarakat Desa / Kampung Bukit Keranji sangat beterimakasih pada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah yang telah memberikan bantuan dana untuk pembangunan melalui kedua program tersebut. Atas kepercayaan  yang diberikan pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengelola dana yang dialokasi kepada Desa tersebut tentunya sangat berarti bagi masyarakat setempat , setidaknya member ruang dan peluang bagi masyarakatnya untuk membangun pembangunan seutuhnya. Partisipasi masyarakat Bukit Keranji dalam membangun Kampung nya sendiri sangat tinggi.    

Rabu, 15 Januari 2014

Saluran Beton Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik



Dewasa ini, masyarakat sangat diberikan kemudahan dengan berbagai fasilitas yang melingkupi sarana dan prasarana agar mempermudah aktifitas sehari-hari. Pesatnya kemajuan teknologi telah banyak memberi sumbangsih dalam hal merubah gaya hidup dan pola pikir masyarakat. Sehingga segala permasalahan dapat diselesaikan dengan cara cepat dan mudah. Namun demikian, kemudahan teknologi tersebut tidak dapat dirasakan oleh semua masyarakat. Salah satunya adalah kesejahteraan masyarakat yang masih jauh dari rata-rata. Begitu Pula dengan kesehatan, banyak warga desa yang tidak memperdulikan kesehatan lingkungan dimana mereka tinggal sehingga dampaknya akan berpengaruh pada kesehatan mereka sendiri. Seperti salah satu desa di kecamatan karang baru ini yaitu desa Afdheling Slele di desa itu masih kurang sekali prasarana saluran beton, padahal saluran beton ini sangat banyak manfaatnya karena dapat mengalirkan air limbah rumah tangga ke saluran pembuangan akhir atau sungai. Karena selama ini warga desa Afdheling Slele banyak yang membuang limbahnya ke sebuah penampungan yang ada di halaman rumahnya masing-masing sehingga menyebabkan air tergenang dan inilah yang menjadi salah satu sumber penyakit.
Berikut foto hasil kegiatan BKPG 2013 Desa Afdheling Slele yang didanai oleh BKPG Tahun Anggaran 2013 :

Selasa, 14 Januari 2014

Selamat Tinggal "PAUD" Tua



Alat alat permainan edukatif tampak tersusun di dinding bangunan yang lapuk dan penuh lubang lubang karena termakan usia. Tampak juga hiasan hiasan yang terbuat dari kertas manila yang berwarna – warni berbagai macam bentuk disamping untuk hiasan juga sebagai media edukasi bagi murid – murid TPA.

Senin, 13 Januari 2014

Kentongan kayu tua saksi sejarah….



Saat ku jejakkan kaki di desa ini..yang terlihat bangunan-bangunan los pasar yang tak termanfaatkan. Mubazirr…gumamku…namun takkala ku lihat sebuah bangunan kayu yang bisa dikatakan hampir reok dengan kentongan kayu pertanda masuk jam belajar mengajar…”hemm unik masih ada ya zaman gini benda kayak gini” pikirku. Namun sayang pada saat saya hadir kesana bukan merupakan jam belajar mengajar bagi murid TPA di desa Suka Rahmat ini, sehingga tidak terlihat aktifitas mereka. Hanya meja kursi, kentongan kayu dan papan tulis lusuh terkena kapur yang sudah ratusan kali bahkan ribuan kali dihapus.

Minggu, 12 Januari 2014

Musim Hujan Kini Bukan Lagi Kendala



Kampung Benua Raja kecamatan Rantau kabupaten Aceh Tamiang adalah salah satu kampung yang berbatasan langsung dengan kecamatan Kota Kuala Simpang, jarak tempuh dari Benua Raja ke pusat Kota Kuala Simpang hanya memakan waktu ± 5 menit. Secara geografis Kampung Benua Raja terletak di daerah strategis, yaitu di lintas Opak - Kota Kuala Simpang. Namun, wajah berbeda akan ditemui jika kita berjalan menyusuri lorong-lorongnya, karena di sana banyak ditemui sarana infrastruktur yang sudah rusak, khususnya jalan. Salah satu penyebab rusaknya badan jalan adalah kurang maksimalnya fungsi drainase di sepanjang jalan dan kurang mendukungnya struktur jalan yang sebagian besar masih terdiri dari jalan tanah dan perkerasan sirtu.

Sibening Pengubah Kekelaman



Berawal dari perjalanan penulis  melintasi sisi kecamatan seruway bagian timur dari ibukota kecamatan  penulis melihat satu sisi kehidupan dari penduduk yang tidak pantas untuk desa yang berada disisi sungai besar yang membelah Kabupaten Tamiang. Desa yang dari awalnya bernama Gelung yang mayoritas penduduknya ber-etnis melayu yang lebih sering disebut dengan nama  “urang kampoeng” yang menurut sejarah berasal dari pecahan kesultanan siak. Serta dengan penduduk yang mayoritas bermata pencaharian sebagai pelaut membuat  penduduk desa khususnya kaum laki-laki  kurang memiliki waktu untuk

Sabtu, 11 Januari 2014

Hilangnya Trauma Perjalan Dikampungku



Sarana Yang sangat Diutamakan disuatu daerah ialah JALAN. Dengan Adanya Jalan maka Transportasi perjalan didaerah akan mudah ditempuh. Kampungku yang terpencil dari Kecamatan Kejuruan Muda yang melewati tiga Kampung sebelumnya dari kecamatan serta melewati kebun-kebun sawit dan melewati bebukitan, baru akhirya menjumpai kampungku adalah Kampung Gerenggam yang berbatasan seb

Bersama Kita Lebih Baik



Alhamdulillahhirabbil ‘alamiin, Puji syukur ke hadirat Allah SWT,yang telah memberi rahmat dan hidayahNya kepada kami untuk menyelesaikan tulisan ini, serta salawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, selakuNabi dan Rasul dan Akhir zaman. Adapun artikel ‘Best Practise’ ini menceritakan proses kegiatan pembangunan prasarana jalan dan jembatan di desa Wonosari yang terletak di kecamatan Tamiang Hulu kab. Aceh Tamiang.
Desa Wonosari yang berada di ujung barat kecamatan Tamiang Hulu berbatasan langsung dengan kecamatan Bandar Pusaka yaitu desa Jambo Rambong. Desa yang dipimpin oleh Datok Zulkarnaini ini merupakan kesatuan dari dusun Rejodadi, dusun Rejomulyo, dan dusun Rejosari. Adapun mata pencaharian utama penduduk desa ini adalah sektor perkebunan. Selain itu juga sebagian penduduknya berpofesi sebagai pegawai negri dan pedagang penampung. Kondisi social ekonomi desa Wonosari cukup merata, walaupun hanya dengan dukungan infrasruktur sarana dan prasarana yang sangat minim. Kondisi prasarana transportasi di desa ini hampir tidak pernah tersentuh dengan program pembangunan pemerintah, baik pada jalan di dalam desa maupun jalan penghubung dengan Ibikota kecamatan dan juga  Ibukota Kabupaten berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Jumat, 10 Januari 2014

Si Reot Tinggal Kenangan



Berjalan melintasi indahnya panorama aceh tamiang sampai ke perbatasan langkat tamiang seakan-akan kita tidak pernah menyadari dibalik hiruk pikuk dan dan hilir mudiknya sebuah kabupaten yang tampak tak pernah mati, tanpa kita sadari ada sebuah desa yang berada di bawah pemerintahan kecamatan kejuruan muda yang nota bene adalah kecamatan yang bisa dikatakan tua karena dari kecamatan inilah telah terjadi pemekaran kecamatan-kecamatan yang ada di dalam pemerintahan kabupaten aceh tamiang. Dari sebuah kecamatan yang berbatasan lansung dengan propinsi tetangga yaitu Sumatra utara membuat kecamatan ini dihuni beragam etnis yang multi kompleks sehingga dapat dikatakan tidak ada etnis yang merasa menjadi penduduk asli dikecam

Langgar Tua Berubah Menjadi Gedung TPA



Desa Meunasah Paya terletak di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Jarak dari ibu kota kecamatan kurang lebih sekitar 8 km. Desa ini merupakan salah satu desa tertinggal dari pembangunan terutama bidang pendidikan. Untuk tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah masih harus ke desa tetangga yaitu Kampung Mesjid.

Terciptanya Lapangan Kerja Selain...



Dari hari ke hari kebutuhan hidup harus terpenuhi baik untuk diri sendiri dan untuk keluarga, anak membutuhkan baiaya untuk bisa untuk menempuh pendidikan, biaya untuk kebutuhan hidup semakin sulit untuk didapatkan lapangan kerja semakin susah kadang masyarakat melakukan apa saja asal bisa memenuhi biaya kebutuhan hidup, kadang masyarakat melakukan yang dilarang agama dan Negara di antaranya, menjual ganja, minuman, judi dan sebagainya yang lain demi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari, pada jaman sekarang yang serba sangat sulit mendapatkan pekerjaan.

Namun dalam hal ini pemerintah harus pro aktif dalam menciptakan lapangan kerja untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup masyarakat melalui PNPM–MP Pemerintah menciptakan lapangan kerja yang dimulai dari perencanaan dari masyarakat, pengawasan, pelaksaan dan bangunan untuk masyarakat. Di Kampong Sampaimah terdanai PNPM–MP pada Tahun Anggaran 2013, melalui proses yang telah ditentukan oleh PNPM–MP masyarakat terlibat langsung dalam pelaksaan fisiknya, sehingga menjadi lapangan kerja bagi masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari -hari dan untuk bisa biaya sekolah anak-anak mereka.

…..Tetap Bertahan PNPM–MP…..salam kompak…….Asnawi, ST ( FT Kecamatan Manyak Payed Aceh Tamiang ).

Kamis, 09 Januari 2014

Kunanti Jalan Semenjak Dulu Sekarang baru terujud, dari jalan tak berbatu kini jalan sudah bertasirtu



Masalah transportasi  merupakan masalah yang harus ditanggulangi secara menyeluruh oleh pemerintah, masyarakat, pihak swasta, maupun kelompok peduli. lainnya adalah salah satu program penanggulangan bagi pemerintah dan masyarakat guna menyelesaikan persoalan transportasi mulai untuk petani yang sangat membutuhkan untuk membawa hasil panen mereka dan untuk kebutuhan lainnya,  di Kecamatan Banda Mulia dan  Desa Matang Seping  salah satu Desa yang dulu   jalan susah untuk dilewati  dan sekarang sudah terujud impian para petani desa untuk bisa menikmati kemudahan trasportasi. Dan Masyarakat desa sangat antusias dalam bekerja walaupun ditengah tariknya matahari yang memanasi bumi ini, tetap semangat..

Punggungku Pun Tak Lagi Nyeri



Membicarakan kemiskinan memang tiada habisnya untuk ditulis, begitu juga masyarakat yang berada di Kampong Purwodadi Kecamatan kejuruan muda.
Sumi begilahlah Nama yang diberikan orang tuanya 50 tahun yang lalu telah bekeluarga dan di karunia 3 (tiga) orang anak, untuk memenuhi hidupnya beliau berdagang makanan yang dijajakan keliling kampong dengan mengendong barang

Rabu, 08 Januari 2014

Saluran Beton Pencegah Banjir Desa

Saluran Beton (Drainase) Merupakan sarana pelengkap dari pada pembangunan jalan, baik itu jalan perkerasan, jalan aspal, dan jalan jenis-jenis jalan lainnya. Di Negara Indonesia ini masih sangat kurang perhatian warga negaranya untuk betapa pentingnya kebersihan lingkungan, terutama dalam pemeliharaan saluran contohnya, yang apabila tidak dijaga akan mengakibatkan timbulnya penyakit demam berdarah, malaria maupun penyakit-penyakit lain yang penyebabnya dari nyamuk-nyamuk yang berkembangbiak dari genangan air disaluran tersebut. Negara Indonesia ini memang Negara yang belum bisa dikatagorikan maju apabila warga negaranya belum sadar akan kebersihan, jauh memang apabila kita bandingkan dengan Negara-negara di Asia Tenggara, bisa kita bilang dengan Negara Singapure, Malaysia, Brunai Darussalam, Thailand dan Negara-negara Asia lainnya.    

KTP, Kader Teknik Pemberdayaan



Jam 9 Pagi. Aula kantor Datok di dusun jawa Desa Babo kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang tidak terlihat lengang. Ketika saya membelokkan sepeda motor, terlihatlah dalam tatapan mata saya, seorang pemuda sedang membaca buku. Buku bacaan “Kader Teknik” itu sembari tidur-tiduran(kalau tidur beneran kan nggak bias baca buku ya?). Sedetik menjelang saya melangkahkan kaki, hati saya berdetak kencang. Disiang hari yang cerah itu, kenapa dia justru tidur-tiduran? Padahal, dia sedang membaca buku bertema luar biasa, dan mengandung makna dahsyat : Kader Teknik Pemberdaya Masyarakat Desa !

Usaha Toko Serba Ada

TEKUN, SABAR DAN BERANI MENCOBA, adalah kata kunci sebagai modal utama ibu Sriyana menjalankan usaha Toko Gosir Serba ada nya. Lokasi yang stategis di pusat kecamatan merupakan faktor keberuntungan juga sehingga dari jualan kecil-kecilan makanan ringan dan sedikit sembako sekrang sudah bisa dibilang menjadi toko serba ada.

Selasa, 07 Januari 2014

Runtuhnya Jambo Rujak

Siti tersenyum puas dengan hasil jerih payahnya. Cafe 'Pasiran' nya penuh dengan pengunjung. Pelayannya pun bekerja dengan semangat juang. Tidak hanya menyediakan rujak saja, tetapi lengkap dengan minuman segar aneka juice serta mie bakso. Tidak pernah diperkirakan oleh Siti, usahanya yang semula hanya "jambo rujak", sekarang sukses menjadi cafe favorit di kecamatan Seruway kabupaten Aceh Tamiang. Taraf hidup keluarganya pun meningkat menjadi lebih mapan.

Dulu Menanti Sekarang Menikmati



Legenda sejarah pembangunan Kampung  Sunting oleh keinginan sekelompok orang untuk membangun sebuah pemukiman ratusan tahun yang lalu, Kampung Sunting merupakan salah satu kampung yang terletak di kemukiman dipesisir sungai tamiang kecamatan Bandar Pusaka kabupaten aceh Tamiang yang berjarak 8 km dari pusat kecamatan. Luas wilayah kampung Sunting adalah ± 1500 Ha, yang terbagi kedalam tiga dusun yaitu Dusun Melati , dusun Anggrek, dan  Dusun Tanjung  dengan jumlah penduduk 713 jiwa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kebun,  yang lainnya berdagang dan sebagai pegawai di kantor pemerintahan.

Senin, 06 Januari 2014

Yang Diharapkan Akhirnya Tercapai

Aceh Tamiang adalah sebuah kabupaten yang letaknya di ujung timur provinsi aceh yang juga sebagai pintu masuk utama ke provinsi aceh atau sering juga disebut wilayah perbatasan antara provinsi aceh dengan provinsi sumatera utara. Kabupaten aceh tamiang memiliki 12
kecamatan yang menjadi wilayah kabupaten aceh tamiang, diantaranya yaitu kecamatan sekerak yang memiliki 14 kampung dengan mayoritas masyarakatnya beragama islam dan suku melayu tamiang.
Salah satu kampung yang menjadi wilayah kecamatan sekerak adalah kampung Suka Makmur dengan jumlah penduduk 160 jiwa dengan luas wilayah 12 ha, Wilayah Kampung Suka Makmur terletak di seberang sungai tamiang.
Masyarakat Kampung Suka Makmur masih banyak menggunakan transportasi darat dibandingkan transportasi air.
Mayoritas mata pencaharian masyarakat adalah di sektor pertanian dan perkebunan, yang sangat membutuhkan jalan dan jembatan yang layak untuk dilalui guna membawa hasil pertanian dan perkebunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Upaya pemerintahan kampungi  Suka Makmur dari masih bergabung dengan kecamatan karang baru hingga pemekaran menjadi kecamatan sekerak belum juga ada uluran tangan pemerintah kabupaten untuk membuat jalan tersebut menjadi layak untuk dilintasi masyarakat.
         Pada tahun 2009 masyarakat kampung Suka Makmur mendapatkan  suatu kesempatan untuk didanai melalui program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan PNPM MPd dengan usulan Jembatan  Gantung 2 x 30 m dengan dana Rp. 189.949.200,-.
Alangkah senang masyarakat kampung Suka Makmur dengan adanya PNPM MPd yang mendanai kegiatan Jembatan  Gantung yang menjadi idaman masyarakat kampung Suka Makmur.

Setelah melalui proses perencanaan maka tibalah ke proses pelaksanaan dengan jangka waktu 3 bulan pelaksanaan, TPK ( tim pengelola kegiatan ) dengan masyarakat yang menjadi pekerja  dan juga menjadi pengawas dari kegiatan Jembatan Gantung tersebut harus benar membantu proses pelaksanaan kegiatan yang akan menjadi suatu kebutuhan bagi kampung Suka Makmur.
Setelah dilakukan pelaksanaan yang cukup melelahkan dan masyarakat kampung Suka  Makmur  merasa sangat puas dan mengucapkan syukur atas bantuan yang sudah bermanfaat bagi masyarakat kampung Suka Makmur, sampai dengan saat ini masyarakat tidak bersusah payah lagi dalam melakukan aktifitas demi meningkat ekonomi masyarakat, terima kasih PNPM MPd semoga selalu tanpa pamrih dalam membangun desa wasallam.

Batikku Saqinahku



Awal berdiri  kelompok ini Tahun 2010 yang bermula dengan usaha makanan ringan seperti  keripik, rempeyek, bolu ikan ( boi ) dan makanan ringan lainnya, selain itu kelompok ini juga membuka usaha menjahit dan bordir. Dengan diketuai oleh ibu Samsinar anggota berjumlah 19 orang kelompok ini merintis usaha tersebut.

Minggu, 05 Januari 2014

Masa Perencanaan dan Masa Hujan



Masa perencanaan untuk tahun 2015 telah dimulai. Sebuah kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan usulan kegiatan untuk memecahkan persoalan dibidang ekonomi, sosial dan kesehatan. Dan tugas Fasilitator untuk bisa manfasilitasi arah pembangunan dimulai dari Musyawarah desa. Untuk kegiatan yang didanai PNPM kaum perempuan mendapat jalur ekslusif, yaitu perempuan boleh mengusulkan 2 usulan untuk langsung ditetapkan di Musyawarah desa perencanaan.

Untuk kecamatan Sekerak, masa perencanaan berbarengan dengan musim hujan. Tentu saja menjadi agak sedikit terkendala mengingat jalan kecamatan Sekerak sangat memprihatinkan bila sudah memasuki musim hujan. Akan tetapi, hal ini tidak mengurangi semangat pelaku program dan masyarakat untuk bisa membuat musyawarah desa, kampung Bandar Mahligai kecamatan Sekerak misalnya. Musyawarah dusun khusus perempuan dilaksanakan di mesjid. Dengan serius mereka berdiskusi mengenai usulan – usulan untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan bermasyarakat. Sempat terjadi kebuntuan dalam menggali usulan – usulan dari pihak perempuan, namun setelah mereka mendapat penjelasan dari FK dan FT kecamatan Sekerak, mereka bisa kembali membuat beberapa usulan yang sifatnya menambah pendapatan rumah tangga mereka.




 

Laraku Terkubur Bersama Kenangan


“Perjalanan hidup yang berat membuatku putus asa dan kecewa, tetesan air mata tidak pernah berhenti menemaniku setiap saat.  Aku hanyalah seoarang istri yang selalu diperlakukan buruk oleh suamiku, tidak pernah sekalipun aku mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari suami layaknya pasangan suami-istri lainnya.  Selintas orang mungkin berpendapat hubunganku dan suami baik-baik saja, akan tetapi jika mereka melihat dibalik kain yang menutup tubuhku mungkin mereka akan terharu dan mungkin juga akan menitikkan air mata karena melihat goresan-goresan bekas pukulan yang layangkan oleh suamiku.  Bagiku setiap goresan yang hadir ditubuhku merupakan kekalahan terbesar yang ada dalam garis hidupku.  Semua ini kurasakan semenjak suamiku dinyatakan tidak bisa memiliki keturunan dikarenakan sakit yang dideritanya, mungkin dia merasa malu dan terpukul dengan kenyataan itu sehingga selalu memperlakukanku dengan buruk.  Tapi sejujurnya jauh dilubuk hatiku aku tidak pernah kecewa ataupun menyesal telah menjadi pendamping hidupnya, hanya saja suamiku tidak pernah mau mendengar dan bahkan tidak percaya pada kesungguhan cintaku padanya.

Sabtu, 04 Januari 2014

Indahnya Lukisan



 INDAHNYA LUKISAN
Oleh: Dra.Sri Handayani
FK 
Kec.Rantau Kab.Aceh Tamiang

“ Awalnya  kami di beri bantuhan oleh Pertamina alat- alat bordir yang selama ini kami pakai untuk belajar dan kami juga pernah di latih oleh guru bordir dari dana bantuhan Pertamina Kecamatan Rantau.Tetapi ilmu yang kami dapat kurang maximal artinya kami tidak bisa mengembangkannya dengan harapan bisa membantu kami untuk mengubah perekonomian keluarga kami.”

Jembatan Impian



Kampung Sungai Kuruk II adalah salah satu kampung yang ada di Kecamatan Seruway yang terletak dan berbatasan wilayah dengan Sebelah Utara dengan Kampung Paya Udang, Sebelah Selatan dengan Kampung  Lubuk Damar  Sebelah Timur dengan Kampung Sungai Kuruk Tiga dan Sebelah Barat dengan Kampung Sungai Kuruk Satu. 
Jembatan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian kampung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat juga mempunyai tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Jumat, 03 Januari 2014

Kami Berlalu Tanpa Hambatan ( Jembatan Plat Baja )


Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, pada tahun 2012 telah membangun sebuah jembatan plat baja di Kampong Sukajadi Payabujuk  dengan ukuran 3,3 X 8 M, dengan nilai Rp. 61.221.000, jembatan ini telah selesai dibangun dengan pelaksanaan swakelola, dan  dirawat dengan baik oleh masyarakat Kampong Sukajadi Payabujuk.
Untuk sampai saat ini jembatan tersebut dipergunakan dan difungsikan untuk lalu lintas penyeberangan dikampong, baik untuk keperluan masyarakat kampong maupun masyarakat kampung tetangga dan pada umumnya masyarakat Kecamatan Karang Baru.

Kamis, 02 Januari 2014

Nikmatnya BertaniI Cabe



Aceh Tamiang adalah sebuah kabupaten yang letaknya di ujung timur provinsi aceh yang juga sebagai pintu masuk utama ke provinsi aceh atau sering juga disebut wilayah perbatasan antara provinsi aceh dengan provinsi sumatera utara.
Kabupaten aceh tamiang memiliki 11 kecamatan yang menjadi wilayah kabupaten aceh tamiang, diantaranya yaitu kecamatan sekerak yang memiliki 14 kampung dengan mayoritas masyarakatnya beragama islam dan suku melayu tamiang.
Salah satu kampung yang menjadi wilayah kecamatan sekerak adalah kampung Pematang Durian dengan jumlah penduduk 233 jiwa dengan luas wilayah 50 ha, Wilayah Kampung Pematang Durian terletak di seberang sungai tamiang.
Masyarakat Kampung Pematang Durian masih banyak menggunakan transpotasi darat dibandingkan transpotasi air.
Mayoritas mata pencaharian masyarakat adalah di sektor pertanian dan perkebunan, yang sangat menmbutuhkan jalan  yang layak untuk dilalui guna membawa hasil pertanian dan perkebunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

            Upaya pemerintahan kampungi  Pematang Durian dari masih bergabung dengan kecamatan karang baru hingga pemekaran menjadi kecamatan sekerak belum juga ada uluran tangan pemerintah kabupaten untuk membuat jalan tersebut menjadi layak untuk dilintasi masyarakat.
            Pada tahun 2013 masyarakat kampung Pematang Durian mendapatkan  suatu kesempatan untuk didanai melalui program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan PNPM MPd dengan usulan SPP Perguliran dengan dana Rp. 30,000,000,-.
            Alangkah senang masyarakat kampung Pematang Durian dengan adanya PNPM MPd yang mendanai kegiatan SPP Perguliran yang menjadi idaman masyarakat kampung Pematang Durian.

            Setelah melalui proses Indentifikasi Kelompok maka tibalah ke proses pengajuan proposal  dengan jangka waktu 1 bulan maka setalah proses tahapan selesai tibalah saatnya kelompok untuk menikmati dana SPP yang gunakan untuk usaha pertanin yaitu pembelian bibit,racun,pupuk untuk tanaman cabe yang menjadi pekerja  tambahan ibu-ibu pemetang Durian dan juga menjadi penambahan pendapatan keluarga. kegiatan yang akan menjadi suatu kebutuhan bagi kelompok dalam  kampung Pematang Durian.
            Dengan harga cabe mencapai Rp 45000/Kg. Adu…nikmatnya bertani cabe masyarakat kampung Pematang Durian  merasa sangat puas dan mengucapkan syukur atas bantuan yang sudah bermanfaat bagi masyarakat kampung Pematang Durian, sampai dengan saat ini masyarakat tidak bersusah payah untuk mendapatkan dana demi meningkat ekonomi keluarga, terima kasih PNPM MPd semoga selalu tampa pamrih dalam membangun desa wasallam.