Kecamatan Rantau merupakan salah satu kecamatan di
wilayah kabupaten Aceh Tamiang yang menerima alokasi dana dari Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri perdesaan (PNPM-MPd), pada tahun 2010
program pemerintah tersebut baru dilaksanakan di kecamatan ini, kecamatan
Rantau yang terdiri dari 16 Desa yang diantaranya terdapat Desa Perusahaan
yaitu Pertamina.
Sebagaimana kita ketahui bersama salah satu masalah
serius yang dihadapi masyarakat perdesaan khususnya yang berada pada garis
kemiskinan, adalah masalah permodalan atau akses masyarakat miskin ke-lembaga
keuangan yang sangat kurang, sehingga ketertinggalan dan kemiskinan yang mereka
hadapi semakin meng-akut dalam kehidupan mereka. Tetapi tidak cukup hanya
memberikan pinjaman modal usaha, masalah yang mereka hadapi dapat terselesaikan
dengan baik, karena masalah mereka sangat kompleks, sehingga di butuhkan
pendekatan yang harus kompleks, terencana, sistematis, dan teruji.
Melihat permasalahan tersebut maka Kehadiran
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mpd) yang di
antaranya ada kegiatan Ekonomi berupa Simpan Pinjam Perempuan (SPP) merupakan
terobosan sebuah program pengentasan kemiskinan melalui pemberian penambahan
modal usaha bagi kaum perempuan, program tersebut merupakan pengembangan dan
penyempurnaan dari program-program yang telah ada sebelumnya. Terutama dalam
hal pendekatan dan manajemen program. PNPM telah berusaha menanggulangi
kemiskinan secara lebih terpadu dan menyeluruh dengan melibatkan partisipasi
aktif masyarakat, lembaga swasta dan dinas-dinas yang berkompeten.
II. Maksud
dan Tujuan
1. Meningkatakan roda
perekonomian
2. Untuk meminimalisasi
besarnya pinjaman yang beredar di masyarakat yang bersumber dari kopersi harian.
3. Memudahkan masyarakat dalam
memperoleh pinjaman untuk usaha di karenakan tidak mempunyai agunan.
4. Mengurangi
pengangguran khususnya bagi perempuan
5. Meningkatkan kesejahteraan
bagi warga.
III. Sasaran
kelompok SPP
Warga Desa
Rantau Pauh yang ingin meningkatkan kegiatan usaha perekonomian
Meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan bagi warga
IV.
Perkembangan Kelompok
Tahun 2012 Tepatnya Pada tanggal 24 Mei merupakan
tahun pertama bagi Kelompok Kemuning dalam mengikuti Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, walaupun demikian
masyarakat telah berhasil menggebrak pemikiran awam selama ini bahwa perubahan
hanya ada di tangan penguasa dan pemerintah.
Hal ini dibuktikan dengan besarnya partisipasi
masyarakat didesa Rantau Pauh tersebut diajak untuk mengadaan pertemuan mulai
dari sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan sampai pada pelestarian. Salah satu
tingkat partisipasi yang cukup besar ini terlihat dari
banyaknya
kelompok perempuan yang mengajukan usulan pinjaman.
Pinjaman yang diusulkan berupa usaha untuk membuat
Home Industri berupa usaha Kerupuk tempe. Dikarenakan wilayah Desa Rantau Pauh
Terutama di Dusun Batu Delapan banyak warga yang berusaha kerupuk tempe.
Pembentukan
kelompok SPP pertama kali yang bersumber dari BLM sebesar Rp. 35.000.000,- dengan
anggota berjumlah 7 orang dengan struktur organisasi kelompok Kemuning yaitu :
Ketua : Adriati
Sekretaris : Khairiah
Bendahara : Mariani Usman
Anggota : 1. Jamilah
2. Zuraidah
3. Hamidah
4. Rukiah
Dengan
pinjaman per anggota :
No
|
Nama
|
Jumlah
Pinjaman
|
Keterangan
|
1.
|
Adriati
|
Rp.
5.000.000,-
|
|
2.
|
Khairiah
|
Rp.
5.000.000,-
|
|
3.
|
Mariani
Usman
|
Rp.
5.000.000,-
|
|
4.
|
Jamilah
|
Rp.
5.000.000,-
|
|
5.
|
Zuraida
|
Rp.
5.000.000,-
|
|
6.
|
Hamidah
|
Rp.
5.000.000,-
|
|
7.
|
Rukiah
|
Rp.
5.000.000,-
|
|
TOTAL
|
Rp.35.000.000,-
|
Keripik tempe mungkin sudah banyak sekali yang
memproduksi. Serta jenis kerupuk ini juga sangat mudah ditemui di pasaran. Selain
dijadikan pelengkap ketika makan, tak jarang pula keripik tempe dijadikan
sebagai cemilan. Sehingga permintaan untuk keripik tempe sendiri tergolong
tinggi. Untuk pembuatan keripik tempe sangatlah mudah. Serta bahan dasarnya
yaitu tempe juga sangat mudah untuk diperoleh.
Walaupun baru-baru ini diganggu masalah harga
kedelai yang tinggi. Tetapi sekarang harga kedelai juga sudah mulai stabil.
Sehingga peluang usaha keripik tempe tetap menjadi usaha yang patut
diperhitungkan.
Untuk menjalankan usaha ini, sebenarnya sangatlah
sederhana. Sebab untuk membuat makanan ini tergolong mudah dan dapat dijalankan
sendiri. Ya, tinggal iris-iris tempe kecil-kecil kemudian diberi bumbu-bumbu
dan digoreng, jadi deah keripik gorengnya.
Berikut
ini ada sedikit tips n trik serta resep dari kelompok SPP Kemuning Untuk cara
membuat keripik tempe yang lebih lengkap, berikut resep-resepnya:
Bahan-bahan
yang diperlukan:
-
Tempe
-
300 gram tepung beras
-
150 gram tepung tapioka atau tepung kanji
-
1 butir telur ayam
-
Air secukupnya
-
Minyak goreng
-
Bumbu yang sudah dihaluskan yaitu 10 gram ketumbar, 50 gram Bawang putih, 50
gram Kemiri, 1/4 sendok teh Kunyit bubuk ( jika suka ), 8 gram Garam serta 5
gram Daun jeruk.
Tahap-tahap
membuat keripik tempe:
1. Untuk lapisan, campurkan
tepung beras, tepung tapioka, telur ayam dan bumbu yang sudah dihaluskan hingga
rata.
2. Tuang air sedikit demi
sedikit sambil diaduk-aduk hingga rata, kemudian sisihkan.
3. Iris-iris tempe tipis-tipis
kurang lebih dengan ketebalan kira-kira 0,5 mm – 1 mm.
4. Celupkan tempe yang sudah
diiris-iris dalam adonan lapisan, angkat kemudian tiriskan.
5. Goreng pada minyak dengan
api sedang hingga kering dan berwarna kuning kecokelatan.
6. Angkat, kemudian tiriskan
dan dinginkan.
7. Keripik tempe siap untuk
dipasarkan.
Nah,
bagaimana mudah bukan cara membuatnya?
Pinjaman
yang diberikan dipergunakan oleh anggota kelompok SPP Kemuning digunakan untuk
usaha membuat kerupuk tempe. Pengerjaan dilakukan secara bersama-sama dari
tahap awal sampai akhir.
Foto
Kegiatan Kelompok SPP Kemuning dalam mengerjakan Usaha Kerupuk Tempe :
V.
Permasalahan yang dihadapi.
Oke, sepertinya hanya itu saja ulasan sedikit
mengenai peluang usaha keripik tempe serta cara membuat keripik
tempe.
Hasil dari penjualan kelompok tempe meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan dari pengurus kelompok SPP Kemuning di Desa
Rantau Pauh. Pemasaran dari kerupuk tempe ini sudah mencapai antar
kabupaten.hal ini dikarenakan dengan modal yang kami miliki.
VII.
Penutup
Pelaksanaan kegiatan SPP PNPM-MPd dikecamatan
Rantau khususnya di desa Rantau Pauh sangat berdampak positif
sehingga dapat terwujudnya masyarakat pedesaan , yang berdaya untuk
menuju mandiri dan sejahtera.
Dalam suatu kegiatan khususnya SPP pasti ada
rintangan, hambatan yang muncul dan akan menjadi permasalahan yang serius
apabila tidak di tangani, untuk mencegah / meminimalisir masalah yang ada
kami pengurus SPP selalu berkordinasi dengan pihak pemerintahan desa dan
mendatangi anggota yang bermasalah dengan di selesaikan secara musyawarah
kekeluargaan.
1. Kesimpulan.
Lingkup kegiatan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri perdesaan (PNPM MPd) pada prinsipnya adalah peningkatan
kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskinperdesaan secara mandiri
melelui peningkatan partisipasi masyarakat terutama masyarakat miskin, kelompok
perempuan).
Berdasarkan
hasil diskusi dan penelitian pada pengelolaan dana SPP PNPM Di desa Rantau Pauh
dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Perencanaan
SPP
Dalam
perencanaan ini cukupbaik karena sasaran yang ditetapkan cukup tepat bagi
masyarakat dan dalam proses pengajuan masyarakat tidak mempunyai kesulitan
ketika masyarakat mengikuti alur perencanaan.
b. Pelaksanaan
SPP
Dalam
pelaksanan SPP yang dilaksanakan oleh pengurus tingkat desa sangat baik di
lakukan oleh pengelola. Ini terbukti setiap bulan tidak ada tunggakan (0%)
anggsuran ke UPK.
c. Pengawasan
Pemantauan
dan pengawasan merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap
pelaku PNPM tingkat desa dan pemerintahan desa.
d. Hasil
yang diperoleh
Hasil
yang diperoleh dari pinjaman dana SPP perguliran sangat di rasakan oleh warga
sehinggga mampu membawa perubahan status perekonomian.
2. SARAN
2.1.Bagi
Kami Pengelola PNPM-MPd
Hendaknya
para pengelola lebih memberikan pelayanan yang baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dalam kegiatan yang di lakukan oleh PNPM sehingga bisa
meminimalisir permasalahan yang muncul.
Hendaknya
pengelola lebih memberikan pengawasan dan pembinaan kepada masyarakat dalam
pengembangan usaha dan pemasaran.
Hendaknya
Pengelola memperhatikan sasaran yang berlatar belakang ekonomi rendah
2.2.Bagi
Masyarakat
Hendaknya
masyarakat bisa bekerjasama dengan pengurus sehingga hasil yang hendak di capai
sesuai dengantujuan yang telah di rencanakaan sebelumnya.
Hendaknya
masyarakat bisa bekerjsama dengan anggota masyarakat lain guna mengembangkan
usahanya.
Mudah-mudahan
bagi kelompok SPP yang ingin berwirausaha, khususnya bagi yang memiliki modal
yang tidak terlalu besar. Usaha ini dapat dijadikan referensi, sebab usaha ini
dapat dijalankan dengan modal yang kecil.
Kita tidak tau kapan kita
akan mati, jadi jadikanlah hidup ini supaya lebih berarti “
UPK Kecamatan Rantau
Kabupaten Aceh Tamiang
Kabupaten Aceh Tamiang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar