Alur Selebu merupakan salah
satu kampung yang ada di kecamatan Kejuruan Muda kabupaten Aceh Tamiang yang
berjarak 28 kilo meter dari ibu kota kecamatan, dengan jumlah penduduk 3.982
Jiwa dan 975 KK yang mempunyai 5 buah dusun. Bangun Sari III, salah satu dusun
yang ada di kampung Alur Selebu yang jumlah penduduk sebanyak 382 jiwa dan 86
KK yang bermata pencaharian masyarakatnya sebagai petani karet, tanahnya yang
subur sehingga hasil pertaniannya baik akan tetapi karet
yang dihasilkan sulit untuk dikeluarkan ke ibukota kampung diakibatkan dari saran penunjang transportasi yang belum memadai yaitu berupa Jebatan yang masih darurat yang belum bisa dilewat kendaraan roda 4 (Empat) yang dilalui untuk mengakut karet. Bukan hanya sulit mengeluarkan hasil pertanian saja, bahkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan saja masyarakat didusun ini harus berjuang, sudah beberapa kali ada masyarakat yang sakit harus di tandu untuk dibawa ke polindes yang ada di ibukota kampung tidak begitu jauh hanya berjarak sekitar 2 kilo meter, tetapi dengan kondisi dusun yang harus melewati alur sungai dengan kondisi jembatan yang tidak bisa dilewati ambulan sehingga masyarakat Dusun Bangun Sari III sangat mengidam-idamkan jembatan.
yang dihasilkan sulit untuk dikeluarkan ke ibukota kampung diakibatkan dari saran penunjang transportasi yang belum memadai yaitu berupa Jebatan yang masih darurat yang belum bisa dilewat kendaraan roda 4 (Empat) yang dilalui untuk mengakut karet. Bukan hanya sulit mengeluarkan hasil pertanian saja, bahkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan saja masyarakat didusun ini harus berjuang, sudah beberapa kali ada masyarakat yang sakit harus di tandu untuk dibawa ke polindes yang ada di ibukota kampung tidak begitu jauh hanya berjarak sekitar 2 kilo meter, tetapi dengan kondisi dusun yang harus melewati alur sungai dengan kondisi jembatan yang tidak bisa dilewati ambulan sehingga masyarakat Dusun Bangun Sari III sangat mengidam-idamkan jembatan.
Masyarakat sudah beberapa
kali mengusulkan jembatan ini ke pihak beberapa pihak intansi pemerintah
Kabupaten tetap tidak pernah terlaksana. Kondisi jembatan sebelum dibangun oleh
Program PNPM-Mpd dibuat oleh swada masyarakat yaitu berupa jembatan kayu dengan
kondisi sungai dari lantai jembatan ke permukaan air lebih kurang ada 4,5
meter. Jembatan darurat ini telah memakan korban jiwa sebanyak dua jiwa dimana
korban yang pertama saat jembatan darurat baru dikerjakan satu truck mencoba
melewati jembatan ( mengetes Jembatan) tiba-tiba band truk yang agak ke pinggir
jembatan tidak sanggup menahan beban langsung truk bersama supirnya masuk alur
sungai supirnya tertimpa truk. Korban ke dua seorang warga masyarakat dusun
bangun sari III sore hari melewati jembatan darurat dengan cuaca hujan lantai jembatan menjadi licin
masuk kedalam alur sungai yang
diakibatkan oleh jembatan darurat tidak memiliki pagar pengaman dengan permukaan
Jembatan yang diidam-idamkan oleh masyarakat Dusun Bangun Sari III ini telah
lama ditunggu sejak Tahun 1979 baru terwujud diTahun 2013 dengan adanya Program
PNPM-MPd Pada tahun 2013 muncul strategi Normal dari PNPM sehingga kesempatan
yang di idam idamkan kampung Alur Selebu sudah didepan mata, dimana Alur Selebu
mengajukan usulan Jembatan didusun Bangun sari III 1 unit dengan jumlah dana
bantuan sebesar Rp. 201.634.000,- untuk fisiknya.
Dengan suka cita masyarakat
dusun Bangun Sari III mulai bekerja bersama-sama melaksanakan pelaksanaan
jembatan setelah proses perencanaan dilakukan mulai dari Rapat Pra Pelaksana
dan Pelelangan terhadap material yang dilelang dan pengajuan Rencana Pengajuan
Dana kepada Unit Pengelola Kegiatan. Pelaksanaan Perkerasan jalan ini banyak
menyerap tenaga dari Rumah tangga miskin.
Pelaksanaan kegiatan
JEMBATAN ini dilakukan oleh masyarakat bahkan siang dan malam hari agar
pekerjaan cepat diselesaikan karena dikwatirkan jika datang musim penghujan
pekerjaan ini akan terhambat sehingga memperlambat proses persiapan pekerjaan.
Pelaksanaan kegiatan
JEMBATAN ini selalu dibawah pengawasan dari Fasilitator Teknik agar hasil
pekerjaan sesuai dengan standar ( Bestek ) yang diinginkan dengan kualitas yang
baik. Pada akhir awal September 2013 TPK selesai mengerjakan pelaksanaan
kegiatan JEMBATAN ini dengan ukuran 4 x 12 meter sekaligus dengan talud
sepanjang 20 meter dan Timbunan Oprit 10. melakukan MDST serta pemilihan Tim
Pemeliharaan untuk kegiatan tersebut.
Masyarakat kampung Alur Selebu
khususnya dusun Bangun Sari III, kini untuk mengeluarkan hasil pertanian sudah
tidak ada masalah lagi dan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga sudah
tidak sulit lagi menjangkau polindes yang ada di ibu kota kampung, kini IDAMAN
DAN DAMBAAN masyarakat Bangun sari III
sudah menjadi kenyataan.
Oleh:
Murdani, ST
FT Kecamatan Kejuruan Muda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar