Sabtu, 19 Oktober 2013

Jembatan Penyejuk Asa

Kampung Sukaramai Satu adalah salah satu kampung yang ada dikecamatan seruway, permasalahan akan ditemui jika kita berjalan menyusuri salah satu dusun yang ada dikampung ini, yaitu dusun mandiri, karena di sana terdapat sarana infrastruktur yang tidak layak untuk digunakan, apalagi untuk dilalui truk untuk mengangkat hasil perkebunan yang hampir sebagian besar hasil perkebunan (sawit dan karet).
Salah satu sarana yang sudah rusak adalah jembatan . ini merupakan alat penghubung utama antara Pusat Kampung dengan wilayah perkebunan. Sebagai jalur utama ekonomi, setiap hari warga melewati jalan ini untuk berangkat kerja, memanen hasil bumi Anak-anak pun berangkat dan pulang sekolah melewati jembatan ini.

Kerusakan jembatan tersebut cukup parah, sebab apabila hujan warga seringkali terjatuh akibat kayu jembatan sudah lapuk dan licin. Kondisi fisik jembatan sendiri tanpa pengaman. Hal seperti ini betul-betul dirasakan sangat mengganggu warga dusun, sehingga melalui Program Bantuan Keuangan Pemakmue Gampong (BKPG), mereka berinisiatif membangun sebuah jembatan yang lebih kokoh agar memudahkan masyarakat dalam beraktivitas.
Menurut Ketua TP-BKPG (HERMANTO), sebenarnya masyarakat sudah lama memimpikan jembatan baru, tetapi warga belum tahu cara memulainya dan dari mana dukungan dananya diperoleh. “Alhamdulillah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PNPM MPd) melalui Bantuan Keuangan Pemakmue Gampong (BKPG) mampu menggerakkan kami semua, memberikan semangat untuk berupaya merealisasikan jembatan itu,” ujar dia.
Tahap demi  Tahapan pun dilalui oleh pelaku didesa hingga akhirnya didalam Musyawarah Desa  Perencanaan (Musrenbang Desa) Keputusan rembug masyarakat di tingkat kampung akhirnya memprioritaskan pembangunan jembatan melalui program BKPG di antara sekian usulan lainnya. Pasca diputuskan, terbersit kekhawatiran bahwa dana yang dialokasikan tidak cukup. Jembatan dipastikan tidak akan terealisasi, sebab Pemerintah Aceh Melalui Program BKPG hanya mengalokasikan dana sebesar 69.000.000, yang harus berbagi dengan kegiatan-BUMK serta Operasional 5%.
Setelah dikalkulasi oleh TP-BKPG dibantu oleh Fasilitator Teknis Kecamatan, total kebutuhan dana untuk melaksanakan pembangunan jembatan dengan panjang 5 meter dan lebar 4 meter ini adalah sebesar Rp59.550.000.

Dengan dikoordinir oleh Ketua TP BKPG Hermanto, Syahrul Effendi (Sekretaris), Rizal Effendi (Bendahara) dan Kedua Anggotanya, Fasilitator Teknis Kecamatan  M. ARIF dan Asisten Fasilitator Kecamatan terus memutar otak mengupayakan bagaimana agar kegiatan bisa terlaksana, untuk keperluan tukang mengutamakan tenaga lokal yang berprofesi sebagai tukang ahli. Awalnya terasa berat. Namun, dengan kegigihan dan kesabaran TP BKPG dan timnya yang terus bekerja  tanpa kenal lelah, akhirnya terealisasi sebuah jembatan dengan panjang 5 meter dan lebar 5 meter hal ini disebabkan dengan kemampuan tukang (tenaga kerja) yang telah berpengalaman dibidangnya serta tak lepas dari tenaga pendamping fasilitator teknis dikecamatan yang selalu mengontor kegiatan tersebut.

Kini masyarakat sangat senang, karena bisa mengankut hasil bumi dalam jumlah yang banyak dengan memakai dum truk Masyarakat tidak takut lagi jatuh ketika melewati  jembatan (titi / tamiang) apalagi sekarang jembatan telah dilengkapi  pengaman di sisi kanan dan kirinya,


Oleh:
Edi Syahputra 

Seruway
Asisten Fasilitator Kecamatan
PNPM MPd - BKPG   .
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar