Kampung Sukaramai Satu adalah
salah satu kampung yang ada dikecamatan seruway, permasalahan akan ditemui jika
kita berjalan menyusuri salah satu dusun yang ada dikampung ini, yaitu dusun mandiri, karena di sana terdapat sarana
infrastruktur yang tidak layak untuk digunakan, apalagi untuk dilalui truk
untuk mengangkat hasil perkebunan yang hampir sebagian besar hasil perkebunan (sawit
dan karet).
Salah satu sarana yang sudah
rusak adalah jembatan . ini merupakan alat penghubung utama antara Pusat
Kampung dengan wilayah perkebunan. Sebagai jalur utama ekonomi,
setiap hari warga melewati jalan ini untuk berangkat kerja, memanen hasil bumi
Anak-anak pun berangkat dan pulang sekolah melewati jembatan ini.
Kerusakan jembatan tersebut cukup
parah, sebab apabila hujan warga seringkali terjatuh akibat kayu jembatan sudah
lapuk dan licin. Kondisi fisik jembatan sendiri tanpa pengaman. Hal seperti ini
betul-betul dirasakan sangat mengganggu warga dusun, sehingga melalui Program
Bantuan Keuangan Pemakmue Gampong (BKPG), mereka berinisiatif membangun sebuah
jembatan yang lebih kokoh agar memudahkan masyarakat dalam beraktivitas.
Menurut Ketua TP-BKPG (HERMANTO),
sebenarnya masyarakat sudah lama memimpikan jembatan baru, tetapi warga belum
tahu cara memulainya dan dari mana dukungan dananya diperoleh. “Alhamdulillah Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PNPM MPd) melalui Bantuan Keuangan
Pemakmue Gampong (BKPG) mampu menggerakkan kami semua, memberikan semangat
untuk berupaya merealisasikan jembatan itu,” ujar dia.
Tahap demi Tahapan pun dilalui oleh pelaku didesa hingga
akhirnya didalam Musyawarah Desa
Perencanaan (Musrenbang Desa) Keputusan rembug masyarakat di tingkat kampung
akhirnya memprioritaskan pembangunan jembatan melalui program BKPG di
antara sekian usulan lainnya. Pasca diputuskan, terbersit kekhawatiran bahwa
dana yang dialokasikan tidak cukup. Jembatan dipastikan tidak akan terealisasi,
sebab Pemerintah Aceh Melalui Program BKPG hanya mengalokasikan dana sebesar
69.000.000, yang harus berbagi dengan kegiatan-BUMK serta Operasional 5%.
Setelah dikalkulasi oleh TP-BKPG
dibantu oleh Fasilitator Teknis Kecamatan, total kebutuhan dana untuk
melaksanakan pembangunan jembatan dengan panjang 5 meter dan lebar 4 meter ini
adalah sebesar Rp59.550.000.
Dengan dikoordinir oleh Ketua TP
BKPG Hermanto, Syahrul Effendi (Sekretaris), Rizal Effendi (Bendahara) dan
Kedua Anggotanya, Fasilitator Teknis Kecamatan
M. ARIF dan Asisten Fasilitator Kecamatan terus memutar otak
mengupayakan bagaimana agar kegiatan bisa terlaksana, untuk keperluan tukang
mengutamakan tenaga lokal yang berprofesi sebagai tukang ahli. Awalnya terasa
berat. Namun, dengan kegigihan dan kesabaran TP BKPG dan timnya yang terus bekerja
tanpa kenal lelah, akhirnya terealisasi
sebuah jembatan dengan panjang 5 meter dan lebar 5 meter hal ini disebabkan
dengan kemampuan tukang (tenaga kerja) yang telah berpengalaman dibidangnya
serta tak lepas dari tenaga pendamping fasilitator teknis dikecamatan yang
selalu mengontor kegiatan tersebut.
Kini masyarakat sangat senang,
karena bisa mengankut hasil bumi dalam jumlah yang banyak dengan memakai dum
truk Masyarakat tidak takut lagi jatuh ketika melewati jembatan (titi / tamiang) apalagi sekarang
jembatan telah dilengkapi pengaman di sisi kanan dan kirinya,
Oleh:
Edi Syahputra
Seruway
Asisten Fasilitator Kecamatan
PNPM MPd - BKPG .
Edi Syahputra
Seruway
Asisten Fasilitator Kecamatan
PNPM MPd - BKPG .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar