Kamis, 10 Oktober 2013

Perempuan Hebat



Tiga Belas tahun yang lalu tepatnya September tahun 2000, Pemerintah Indonesia bersama dengan 189 negara-negara lain mengeluarkan kesepakatan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan pembangunan dan pengentasan kemiskinan yaitu Millenium Development Goals (MDG's). Ada 8 buah kesepakatan dalam MDGs' tersebut,dan salah satunya adalah mendukung adanya persamaan gender dan pemberdayaan perempuan,

Pemberdayaan kelompok perempuan melalui PNPM Mandiri Perdesaan merupakan suatu upaya menumbuhkan motivasi dan membuka kesempatan pada masyarakat, khususnya kelompok-kelompok perempuan di wilayah-wilayah perdesaan, untuk dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik dengan cara memanfaatkan dan meningkatkan kemampuan yang mereka miliki dan sekaligus menempatkan mereka sebagai salah satu stakeholder aktif. Sejalan dengan Logan (1988) dan Rodriguez (1994) yang menyimpulkan bahwa ”pemberdayaan terjadi ketika perempuan mulai menyadari untuk mengembangkan kemampuan ataupun kapasitasnya dengan melakukan perubahan yang positif dalam kehidupannya dengan memasuki arena publik.”

Secara khusus, keterlibatan kelompok perempuan dalam program diharapkan mampu melembagakan partisipasi perempuan dalam perencanaan dan proses pengambilan keputusan pembangunan, serta meningkatkan kualitas partisipasi perempuan dalam pembangunan desa.

Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan di sela jadwal padat sebagai buah pemikiran kaum perempuan di kampong (belajar bersama dalam pelaporan program PNPM.MPd).
PNPM Mandiri Perdesaan berkontribusi mencetak dan mencari kader, serta engembangkan  kualitas kader untuk memfasilitasi  masyarakat desa,lakilaki dan perempuan, agar dapat  meningkatkan kapasitas mereka khususnya terkait pembangunan desa. Peningkatan kapasitas perempuan desa merupakan salah satu sasaran penting program, karena merupakan bagian dari upaya meningkatkan  kualitas sumber daya manusia desa yang akan mengurangi potensi terjadinya sekelompok masyarakat  menjadi  beban  pembangunan, serta meningkatkan kontribusi dan kualitas  anggota  masyarakat, lakilaki dan perempuan, dalam pembangunan desa.
Selain  itu,  perempuan  desa  dapat  pula  difasilitasi  untuk  berperan  dalam  tahap  perencanaan kita mengambil contoh dari 60% usulan untuk pembangunan berasal dari kaum perempuan  dan pengambilan  keputusan  untuk  mengarahkan  alokasi  sumber  daya  pembangunan  bagi  upaya pencapaian impian dan harapan masyarakat desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar