Senin, 16 September 2013

Pelatihan membuat tepas bagi kelompok SPP

Dalam hidup ini, kebiasaan adalah rutinitas yang dilakukan setiap hari. Sayangnya tidak semua jenis kebiasaan itu baik. Ada juga yang buruk. Masyarakat yang telah terlanjur menjadikan hal-hal buruk sebagai kebiasaan akan sangat sulit mengubahnya misalnya ibu-ibunya selalu kumpul membicarakan orang adalah sesuatu yng kurang baik dan tidak bermanfaat kecuali ada itikad kuat utuk mengubah kehidupan agar jadi lebih baik dan bermanfaat. Masyarakat Kampung Durian yang tinggal di kawasan terdekat dari kota Kuala Simpang, tetapi banyak masyarakatnya tidak memiliki pekerjaan tetap dan banyak yang memiliki pekerjaan serabutan artinya tidak memiliki keterampilan khusus Kecamatan Rantau memiliki dana kelembagaan yang di kelola oleh BKAD (Badan Kerja Antar Desa). Dana tersebut untuk di gunakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi kaum perempuan.

Maka pada tanggal 06 s/d 10 Mei 2013 di lakukanlah pelatihan membuat tepas sebanyak 16 orang dengan di bantu 2 orang pelatih
Adapun dalam proses pelaksanaannya dari awal sampai akhir masyarakat dilibatkan penuh, terutama si penerima manfaat, karena merekalah yang akan memanfaatkan keahlian dan keterampilan mereka agar bisa menambah pendapatan mereka.

Peserta dan pelatih berfoto bersama FK Dra.Sri Handayani di dampingi oleh BKAD dan BPUPK
Pelatih Laki-laki sedang mengajari peserta pelatihan bagaimana cara membelah kulit sawit untuk di jadikan bahan menganyam tepas
Guru pelatih perempuan sedang memberikan teknik cara menganyam tepas
Peserta mulai melatih tangannya untuk menganyam yang membuahkan hasil yang cukup bagus………….


Ibu-ibunya asik ……………....Dan konsentrasi……………………






Hasil tepas ini bila di jual dengan ukuran 2 M x 2 M dengan harga Rp 40.000 sampai Rp 50.000 tergantung motifnya semangkin sulit mengerjakannya maka harganya pun sedikit mahal …….



Oleh:
Dra.Sri Handayani 
FK Kec. Rantau Kab. Aceh Tamiang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar