Kamis, 26 September 2013

Dulu Asin Sekarang Tawar

“Air bersih itu sehat” mungkin ini sering terdengar di telinga. Tetapi tidak begitu yang terjadi di kawasan pesisir Kecamatan Manyak Payed. Desa Dagang Setia yang terletak di kawasan peisisir Kecamatan Manyak Payed. Selama ini dalam memenuhi kebutuhan air bersihnya m asyarakat di Desa Dagang Setia memanfaatkan sumur gali. Tetapi kualitasnya sangat diragukan, air sumur yang dikonsumsi berasa (payau), agak kekuning-kuningan dan sedikit berbau.
Salah satu syarat air bersih adalah tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau. Sungguh disayangkan selama ini masyarakat di desa Dagang Setia mengkonsumsi air yang tidak sehat. Padahal saat ini teknologi sudah semakin maju, sistem pengolahan air dari yang komplit sampai dengan yang praktis sudah tersedia.
Air yang kurang baik secara kualitas dapat mempengaruhi kesehatan. Air yang sehat harus bebas dari bakteri (kuman) dan senyawa kimia. Dari penelitian para ahli 70% tubuh manusia terdiri dari air. Apabila air yang di konsumsi baik secara kualitas maka tubuh yang menerimanya juga menjadi sehat. Pertanyaannya air yang di konsumsi masyarakat daerah pesisir khususnya Desa Dagang Setia tidak baik secara kualitas.  Bagaimana dengan kesehatan mereka?
Oleh sebab itu untuk  kebutuhan air minum masyarakat Desa Dagang Setia harus membeli dengan seharga Rp. 6.000,-/jerigen 25 liter.  Dengan menggunakan Dana BKPG tahun 2012 sebesar Rp. 61.550.000,- sistem pengolahan air dibangun. Pengoperasiannya mengadopsi system pengolahan air minum isi ulang. Air sumur gali di tampung dalam reservoir 2000 liter dan di alirkan ke system filter ultra aktif  dan kemudian di tampung dalam tandon air dengan kapasitas 5000 liter. Allhamdulillah air yang dihasilkan berkualitas, rasa payau hilang, tidak berwarna dan juga tidak berbau. Walaupun untuk konsumsi (minum) harus melalui proses perebusan terlebih dahulu.
Dalam pengoperasiannya masyarakat melakukan iuran Rp. 5000,-/KK/bulan. Hasil pengumpulan dari uang tersebut dipergunakan untuk biaya operasional dan biaya pemeliharaan. Dengan biaya tersebut diatas pengambilan air tidak dibatasi. Dahulunya masyarakat harus membeli air untuk minum, sekarang masyarakat tidak harus membeli karena desa sudah memiliki fasilitas air bersih. Harapannya semoga kedepan program PNPM-MPd terus berlanjut sehingga kita dapat membantu masyarakat daerah pesisir lainnya dengan program air bersih.


By : Rubiantoro MWK, ST
Fasilitator Teknik, Kecamatan Manyak Payed Kabupeten Aceh Tamiang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar