Geureunggam
adalah sebuah desa di Kecamatan Kejuruan Muda yang letaknya di antara kebun
Sawit dan kebun Karet. Desa yang berbatasan dengan Kecamatan Sekerak belum
memiliki infrastruktur yang memadai terutama jalan, walaupun areal perkebunan memiliki
jalan namun kondisinya sangat tidak memadai. Menuju desa Geurenggam harus
menggunakan kendaraan roda dua agar waktu tempuh lebih singkat jika
dibandingkan menempuh dengan roda empat. Butuh kehati-hatian dan stamina lebih dalam berkendaraan untuk perjalanan menuju ke
desa Geurenggam melewati areal perkebunan Sawit dan Karet baik milik masyarakat
maupun perusahaan. Akses menuju desa Geurenggam sangat rawan karena jalan yang
dilewati masih berkonstruksi tanah dan sebagian batu dengan trase jalan mendaki,
menurun dan tikungan serta lubang yang
menganga. Jika musim hujan bisa dibayangkan bagaimana kondisi jalan untuk
dilewati dan berapa lama waktu tempuh yang dibutuhkan, sungguh sangat tidak
memadai ketika begitu banyak dana yang dikucurkan oleh pemerintah namun masih
ada jalan desa yang sulit dilalui.
Sebelum sampai di desa
Geurenggam masyarakat harus melewati desa Sungai Liput dan desa Tanjung Genteng
dengan jalan tanah dan batu yang diapit arela perkebunan Sawit dan Karet yang
berbukitan di sepanjang jalan. Ketika sampai di perbatasan desa Tanjung Genteng
dengan Geurenggam kondisi jalan lebih parah dibandingkan dengan jalan yang telah dilewati. Kondisi
jalan dengan kontruksi tanah dan berlubang sangat sulit dilalui terutama di
musim hujan, jalan hampir tidak bisa dilalui baik kendaraan roda dua apalagi
kendaraan roda empat. Warga desa seakan pasrah dengan situasi seperti ini,
apalagi sebagian areal perkebunan Sawit milik orang berpegaruh.
Tahun 2013 menjadi tahun
pengharapan mereka untuk merubah itu semua, karena desa Geurenggam termasuk
salah satu desa yang terdanai PNPM Mandiri Perdesaan dalam Kecamatan Kejuruan
Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Setelah melewati berbagai proses tahapan akhirnya Desa
Geurenggam mendapatkan dana sebesar Rp. 324.372.000,- (tiga ratus dua puluh
empat juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu rupiah),- termasuk biaya operasional
UPK 2% dan operasional TPK 3%. Volume jalan keseluruhan mencapai panjang 3000 m
konstruksi Perkerasan Sirtu, saluran
drainase atau saluran diversi dengan panjang 100 m.
Awalnya pembangunan sedikit
terkendala akibat sulitnya truck pengangkut melintasi jalan akses ke lokasi
kegiatan, namun berkat komunikasi dan kerja keras Tim Pengelola Kegiatan dan
Fasilitator akhirnya terealisasi sesuai rencana, bahkan warga begitu senang
ketika pekerjaan sudah selesai rencana ternyata masih ada dana sisa lelang
material. Warga mengadakan Musyawarah Khusus untuk sisa dana tersebut dengan
hasil kesepakatan menambah volume panjang jalan dan drainase pada titik yang
sangat mendesak dengan difasilitasi Fasilitator Teknik Kecamatan dan didukung
Fasilitator Pemberdayaan. Akhirnya
masyarakat berharap agar PNPM Mandiri Perdesaan dilanjutkan…………..
Fadlun, ST
Fastekab Aceh Tamiang
e-mail: fadlun_este@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar