Sabtu, 28 September 2013

Penantian Yang Berujung


Geureunggam adalah sebuah desa di Kecamatan Kejuruan Muda yang letaknya di antara kebun Sawit dan kebun Karet. Desa yang berbatasan dengan Kecamatan Sekerak belum memiliki infrastruktur yang memadai terutama jalan, walaupun areal perkebunan memiliki jalan namun kondisinya sangat tidak memadai. Menuju desa Geurenggam harus menggunakan kendaraan roda dua agar waktu tempuh lebih singkat jika dibandingkan menempuh dengan roda empat. Butuh kehati-hatian dan stamina lebih  dalam berkendaraan untuk perjalanan menuju ke desa Geurenggam melewati areal perkebunan Sawit dan Karet baik milik masyarakat maupun perusahaan. Akses menuju desa Geurenggam sangat rawan karena jalan yang dilewati masih berkonstruksi tanah dan sebagian batu dengan trase jalan mendaki, menurun dan tikungan serta  lubang yang menganga. Jika musim hujan bisa dibayangkan bagaimana kondisi jalan untuk dilewati dan berapa lama waktu tempuh yang dibutuhkan, sungguh sangat tidak memadai ketika begitu banyak dana yang dikucurkan oleh pemerintah namun masih ada jalan desa yang sulit dilalui.

Sebelum sampai di desa Geurenggam masyarakat harus melewati desa Sungai Liput dan desa Tanjung Genteng dengan jalan tanah dan batu yang diapit arela perkebunan Sawit dan Karet yang berbukitan di sepanjang jalan. Ketika sampai di perbatasan desa Tanjung Genteng dengan Geurenggam kondisi jalan lebih parah dibandingkan  dengan jalan yang telah dilewati. Kondisi jalan dengan kontruksi tanah dan berlubang sangat sulit dilalui terutama di musim hujan, jalan hampir tidak bisa dilalui baik kendaraan roda dua apalagi kendaraan roda empat. Warga desa seakan pasrah dengan situasi seperti ini, apalagi sebagian areal perkebunan Sawit milik orang berpegaruh.
Tahun 2013 menjadi tahun pengharapan mereka untuk merubah itu semua, karena desa Geurenggam termasuk salah satu desa yang terdanai PNPM Mandiri Perdesaan dalam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Setelah melewati  berbagai proses tahapan akhirnya Desa Geurenggam mendapatkan dana sebesar Rp. 324.372.000,- (tiga ratus dua puluh empat juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu rupiah),- termasuk biaya operasional UPK 2% dan operasional TPK 3%. Volume jalan keseluruhan mencapai panjang 3000 m konstruksi Perkerasan Sirtu,  saluran drainase atau saluran diversi dengan panjang 100 m.
Awalnya pembangunan sedikit terkendala akibat sulitnya truck pengangkut melintasi jalan akses ke lokasi kegiatan, namun berkat komunikasi dan kerja keras Tim Pengelola Kegiatan dan Fasilitator akhirnya terealisasi sesuai rencana, bahkan warga begitu senang ketika pekerjaan sudah selesai rencana ternyata masih ada dana sisa lelang material. Warga mengadakan Musyawarah Khusus untuk sisa dana tersebut dengan hasil kesepakatan menambah volume panjang jalan dan drainase pada titik yang sangat mendesak dengan difasilitasi Fasilitator Teknik Kecamatan dan didukung Fasilitator Pemberdayaan. Akhirnya masyarakat berharap agar PNPM Mandiri Perdesaan dilanjutkan…………..

Fadlun, ST
Fastekab Aceh Tamiang
e-mail: fadlun_este@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar