“Dari
mana dapat kita ketahui kondisi sebelum kegiatan ini dikerjakan ? Berkasnya
belum dapat diproses karena dokumennya tidak melampirkan foto ! Mana buktinya
saudara pernah ke lokasi ? Bagaimana saudara menyatakan bahwa pekerjaan itu
dilakukan sesuai rencana, namun saudara tidak dapat menunjukkan buktinya ! Ok,
kalau saudara mengatakan sebelum force majeure kegiatan sudah selesai mana
bukti fotonya? Mana buktinya saudara hadir dalam Musyawarah itu ? Saud
ara mengakui sering menjadi pelatih di pelatihan, mana buktinya ? Tingkat partisipasi masyarakat tinggi dilihat dari daftar hadirnya, mana bukti visualnya, dan lain-lain”
ara mengakui sering menjadi pelatih di pelatihan, mana buktinya ? Tingkat partisipasi masyarakat tinggi dilihat dari daftar hadirnya, mana bukti visualnya, dan lain-lain”
Kalimat-kalimat di atas sering didapatkan dalam
keseharian kita menjalankan tugas fungsi yang mewakili beberapa ungkapan, penyataan,
pertanyaan dan permintaan sebagai pembuktian dari suatu bukti visual suatu
kegiatan. Selama ini kita terkadang lebih mengenal dan lebih memperhatikan
arsip dalam bentuk catatan, teks atau lebih dikenal dengan arsip tekstual, namun
dalam keseharian ternyata ada arsip dalam wujud lain yang juga bisa dihasilkan
sebagai arsip dalam rangka berbagai pelaksanaan kegiatan, yaitu arsip foto.
Arsip foto adalah kumpulan foto-foto yang informasinya meliputi visualisasi
kegiatan sesaat, bisa menyangkut hal-hal yang sifatnya positif maupun
negatif dan berhubungan dengan arsip
tekstual yang ditampilkan.
Foto kegiatan adalah salah satu bukti yang dianggap
dapat mewakili proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan, bagi sebahagian orang
mereka menganggap foto kegiatan hanya sebuah
pekerjaan yang terlalu sederhana dan cenderung terabaikan bahkan seakan tidak
penting. Padahal foto kegiatan merupakan
arsip yang tak terpisahkan dengan arsip tekstual karena foto kegiatan
menggambarkan keterwakilan pelaksanaan secara visual yang mengandung nilai
pembuktian. Pembuktian terhadap lokasi pelaksanaan kegiatan, kondisi, waktu,
pelaku, perkembangan kegiatan, kesesuaian rencana dengan realisasi, unsur
keterlibatan dan tingkat partisipasi. Dalam konteks Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaaan (PNPM MPd) foto kegiatan dapat
bermanfaat sebagai:
-
Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan
-
Visualisasi secara detail keadaan dan realisasi di lapangan
-
Bahan pembelajaran untuk pekerjaan sejenis di masa yang akan datang
-
Bahan review jenis perkerjaan pada saat rapat dan pelatihan
-
Bukti otentik bahwa kita berada di lokasi kegiatan atau setidaknya kita pernah
berada di lokasi kegiatan.
Nah,
dari sekian banyak manfaat foto kegiatan masih bisakah kita menganggap bahwa foto
kegiatan adalah hal yang tidak penting alias sepele.
Foto-foto yang ditampilkan harus informatif dan mempunyai
nilai pembuktian, misal foto pelaksanaan prasarana harus menunjukkan kondisi
sebelum pekerjaan dilaksanakan atau lebih dikenal dengan foto 0%, foto sedang
pelaksanaan atau foto 50% dan foto setelah pelaksanaan atau foto 100%. Objek
pengambilan foto yang konsisten dan fokus pengambilan foto juga konsisten akan
menambah nilai estetika foto yang ditampilkan.
Gambar di atas menunjukkan kondisi perkembangan
kegiatan sebelum dikerjakan, sedang dan selesai dikerjakan, di mana dapat
dilihat okjek dan focus pengambilan foto yang
konsisten, tampak latar foto yang
sama antara foto sebelum, sedang dan sesudah. Perhatikan foto berikutnya dengan
latar rumah penduduk dan terlihat papan
proyek akan menambah nilai esensial dari foto dokumen yang ditampilkan.
Foto-foto ini menunjukkan pembuktian bahwa kegiatan dikerjakan sesuai dengan
lokasi yang telah ditentukan, hal ini bisa diperhatikan dari objek dan fokus
foto sebelum kegiatan dikerjakan dan setelah kegiatan selesai dikerjakan. Foto
kegiatan utnuk bangunangedung bisa dilakukan dengan mengambil foto dari empat sisi yaitu depan, samping kanan, samping kiri, belakang di samping mengambil foto persfektif. Jika ada pekerjaan yang setelah selesai dikerjakan tidak terlihat wujudnya, misal; pembesian, galian pondasi, maka diperlukan foto-foto yang menunjukkan sedang pelaksanaan kegiatan.
Di sisi lain ditinjau dari aspek administrasi foto
dapat bermanfaat sebagai sebuah catatan, karena berkas tersebut mengandung
nilai identitas waktu dan tempat, di tinjau dari aspek hukum bermanfaat sebagai
alat bukti yang sah, di tinjau aspek pendidikan bermanfaat untuk mendukung
kegiatan pembelajaran masyarakat menyangkut data atau informasi dan kronologis
pelaksanaan kegiatan. Demikian banyak manfaat dan makna sebuah foto dokumentasi
maka sudah sewajarnya kita tidak mengabaikan dan menyepelekan foto untuk melengkapi
arsip dalam
keseharian kita melakukan pekerjaan. Ingat…! arsip tidak hanya
berbentuk tekstual namun ternyata ada bentuk lain dari suatu arsip yaitu “ARSIP
FOTO”.
Fadlun, ST
Fastekab Aceh Tamiang
e-mail: fadlun_este@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar