Pengelolaan Simpan pinjam pada UPK Banda Mulia dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Program PNPM MP dimana lebih mengutamakan anggotanya dari RTM (rumah
tangga miskin)
dan usaha produktif sebagai upaya untuk mengurangi angka
kemiskinan di desa. Masyarakat yang pada umumnya bermata pencaharian sebagai
buruh kebun, petani dan
nelayan tidak mungkin lagi menggantungkan
hidupnya pada
alam akibat
dari ketidak pastian hasil yang mareka terima sehingga perlu aktifitas usaha
alternative untuk dapat menyambung hidup keluarga mareka.
Industri rumah tangga adalah
salah satu usaha yang dicoba oleh kelompok usaha bersama BATTERLAIN dengan
memanfaatkan bonggol pisang sebagai bahan baku keripik, dan nyatanya cukup berhasil
untuk menggugah selera pembeli. Bonggol pisang yang tadinya dianggap tidak
berguna ternyata dapat memberikan manfaat yang cukup besar kepada 7 orang
anggota kelompok usaha bersama ini. Kelompok Batterlain ini dapat memperoleh
omzet 5 juta rupiah setiap bulan dari penjualan produksinya.
termasuk dari beberapa
produk olahan lain yang dihasilkannya seperti kue nastar berembang, sirup
mangrove dan lainnya yang bahan bakunya berasal dari buah berembang.
Ketua
kelompok yaitu Ibu Sumiati murapakan salah satu dari 5 anggota kelompok SPP
Asoka yang berdiri sejak tahun 2009 dan sudah pernah sukses dengan produk
memisahkan diri dari kelompok tersebut dan mendirikan kelompok usaha bersama
BATTERLAIN dengan 6 orang temannya dan dengan jenis produk berlainan
pula.Dengan keahlian yang dia miliki Ibu Sumiati sudah mengantongi beberapa
sertifikat yang diberikan oleh instansi berkompeten, antara lain “Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga” dan “Penyuluh Keamanan Pangan” Ibu Sumiati
mengatakan bahwa usaha Keripik Bonggol Pisang sangat menjanjikan keuntungan dan
perlu dikembangkan sebagai upaya penganekaragaman pangan nasional mengingat
semakin terbatasnya poersediaan bahan pangan utama seperti pisang,ketela dan
lainnya. Ibu Sumiati bersama rekananya
dari kelompok Asoka baru satu kali mengambil pinjaman SPP dari UPK Banda Mulia.
Pinjaman sejumlah 25 juta rupiah digunakan untuk mengembangkan aneka produk
krupuk yang berhasil, rencananya pinjaman yang kedua kalinya akan digunakan
untuk mengembangkan produk keripik bonggol pisang dan menambah sebahagian alat produksi dan
memperluas jaringan pemasaran.
Ibu Sumiati beserta temannya
tidak menemui kendala yang berarti dalam mengembangkan usahanya karena didukung oleh sumberdaya yang memadai baik sumberdaya alam
maupun sumberdaya manusia.
Penyaluran dana untuk Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (
SPP ) PNPM MP di Kecamatan Banda Mulia Kabupaten Aceh Tamiang berjalan relatif
lancar, hal tersebut dilihat dari tingkat pengembalian pinjaman secara
keseluruhan yang mencapai 97 persen. Saat ini banyak kelompok tunggu yang sudah
mengajukan proposal kepada UPK namun harus menunggu proses verifikasi, kita harapkan dengan adanya penambahan modal dari surplus tahun 2013 akan mampu memenuhi permohonan pinjaman dari kelompok SPP maupun kelompok usaha
bersama seperti Kelompok BATTERLAIN serta lebih mengutamakan
kelompok-kelompok yang memiliki usaha produktif yang lainnya di kecamatan Banda Mulia sebagai upaya perluasan lapangan kerja.
Oleh :
( IR.
BAKHTIAR TB , FK KEC. BANDA MULIA – ACEH TAMIANG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar