Selasa, 31 Desember 2013

Produsen Keripik Bonggol Pisang



Pengelolaan Simpan pinjam pada UPK Banda Mulia dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Program PNPM MP dimana lebih mengutamakan anggotanya dari RTM (rumah tangga miskin) dan usaha produktif sebagai upaya untuk mengurangi angka kemiskinan di desa. Masyarakat yang pada umumnya bermata pencaharian sebagai buruh kebun, petani dan nelayan  tidak mungkin lagi menggantungkan hidupnya pada alam akibat dari ketidak pastian hasil yang mareka terima sehingga perlu aktifitas usaha alternative untuk dapat menyambung hidup keluarga mareka.

Industri rumah tangga adalah salah satu usaha yang dicoba oleh kelompok usaha bersama BATTERLAIN dengan memanfaatkan bonggol pisang sebagai bahan baku keripik, dan nyatanya cukup berhasil untuk menggugah selera pembeli. Bonggol pisang yang tadinya dianggap tidak berguna ternyata dapat memberikan manfaat yang cukup besar kepada 7 orang anggota kelompok usaha bersama ini. Kelompok Batterlain ini dapat memperoleh omzet 5 juta rupiah setiap bulan dari penjualan produksinya.
termasuk dari beberapa produk olahan lain yang dihasilkannya seperti kue nastar berembang, sirup mangrove dan lainnya yang bahan bakunya berasal dari buah berembang.
Ketua kelompok yaitu Ibu Sumiati murapakan salah satu dari 5 anggota kelompok SPP Asoka yang berdiri sejak tahun 2009 dan sudah pernah sukses dengan produk memisahkan diri dari kelompok tersebut dan mendirikan kelompok usaha bersama BATTERLAIN dengan 6 orang temannya dan dengan jenis produk berlainan pula.Dengan keahlian yang dia miliki Ibu Sumiati sudah mengantongi beberapa sertifikat yang diberikan oleh instansi berkompeten, antara lain “Produksi Pangan Industri Rumah Tangga” dan “Penyuluh Keamanan Pangan” Ibu Sumiati mengatakan bahwa usaha Keripik Bonggol Pisang sangat menjanjikan keuntungan dan perlu dikembangkan sebagai upaya penganekaragaman pangan nasional mengingat semakin terbatasnya poersediaan bahan pangan utama seperti pisang,ketela dan lainnya.  Ibu Sumiati bersama rekananya dari kelompok Asoka baru satu kali mengambil pinjaman SPP dari UPK Banda Mulia. Pinjaman sejumlah 25 juta rupiah digunakan untuk mengembangkan aneka produk krupuk yang berhasil, rencananya pinjaman yang kedua kalinya akan digunakan untuk mengembangkan produk keripik bonggol pisang  dan menambah sebahagian alat produksi dan memperluas jaringan pemasaran.
Ibu Sumiati beserta temannya tidak menemui kendala yang berarti dalam mengembangkan usahanya karena didukung oleh sumberdaya yang memadai baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia.
Penyaluran dana untuk Kelompok Simpan Pinjam Perempuan ( SPP ) PNPM MP di Kecamatan Banda Mulia Kabupaten Aceh Tamiang berjalan relatif lancar, hal tersebut dilihat dari tingkat pengembalian pinjaman secara keseluruhan yang mencapai 97 persen. Saat ini banyak kelompok tunggu yang sudah mengajukan proposal kepada UPK namun harus menunggu proses verifikasi, kita harapkan dengan adanya penambahan modal dari surplus tahun 2013 akan mampu memenuhi permohonan pinjaman dari kelompok SPP maupun kelompok usaha bersama seperti Kelompok BATTERLAIN serta lebih mengutamakan kelompok-kelompok yang memiliki usaha produktif yang lainnya di kecamatan Banda Mulia sebagai upaya perluasan lapangan kerja.

Oleh :
( IR. BAKHTIAR TB , FK KEC. BANDA MULIA – ACEH TAMIANG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar